Bisnis.com, JAKARTA – Berkshire Hathaway Inc. milik Warren Buffett merupakan bukti dari kekuatan investasi strategis dan jangka panjang di Wall Street. Konglomerat ini akan mengantongi pendapatan dividen sebesar US$6 miliar setara Rp94,16 triliun pada tahun depan.
Mengutip Investing, Minggu (12/11/2023), sebagian besar pendapatan dividen Berkshire Hathaway tahun depan akan berasal dari tiga perusahaan yakni Bank of America, Occidental Petroleum, dan Apple. Ketiga perusahaan ini bakal menyumbang US$2,83 miliar ke pendapatan dividen Berkshire pada 2024.
Sebagai seorang pendukung setia investasi nilai pada saham-saham berkapitalisasi besar dan dikelola dengan baik, Warren Buffett pernah berkata, "jika Anda tidak menemukan cara untuk menghasilkan uang saat Anda tidur, maka Anda akan bekerja sampai mati."
Seperti diketahui, berinvestasi pada saham dividen berkualitas tinggi dapat membantu investor menghasilkan pendapatan pasif yang besar, menciptakan bantalan yang kuat untuk masa pensiun serta pendapatan sampingan.
Perusahaan yang dikategorikan sebagai ‘bangsawan dividen’ memiliki sejarah selama puluhan tahun dalam membagikan dividen secara berkala, menjadikannya sumber pendapatan yang baik selama kondisi pasar yang bergejolak dan ketakutan terhadap resesi.
Buffett, yang saat ini menempati peringkat ke-5 dalam daftar miliarder real-time Forbes dengan kekayaan bersih US$114 miliar, adalah pendukung kuat saham-saham blue chip terkemuka di Wall Street.
Baca Juga
3 Saham Penyumbang Dividen Jumbo ke Warren Buffett:
Bank of America
Bank of America (BofA) dinilai sebagai perusahaan yang sangat sensitif terhadap fluktuasi suku bunga akibat tekanan inflasi. BofA akan menyumbangkan sekitar US$991 juta untuk pendapatan dividen tahunan Berkshire.
Berkshire menaruh dana pada saham BofA hampir US$27 miliar atau mewakili hampir 8% dari total portofolio investasi senilai US$341 miliar yang diawasi oleh Warren Buffett
Bisa dibilang, tidak ada sektor lain yang lebih disukai Warren Buffett untuk berinvestasi selain sektor keuangan. Pasalnya saham-saham bank mendapatkan keuntungan dari periode pertumbuhan ekonomi Amerika yang panjang setelah Perang Dunia II.
Occidental Petroleum
Perusahaan minyak Occidental Petroleum akan berkontribusi US$964 juta terhadap penerimaan dividen Berkshire pada tahun depan. Occidental Petroleum mewakili pertaruhan Warren Buffett terhadap kenaikan harga spot minyak mentah.
Perkiraan ini berakar pada rendahnya investasi yang terjadi selama pandemi dan ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung, terutama invasi Rusia ke Ukraina.
Pada 25 Oktober lalu, Berkshire meningkatkan kepemilikannya di Occidental Petroleum sebanyak 3.921.835 saham atau mewakili 1,75%. Alhasil, kepemilikan saham Occidental Petroleum oleh Berkshire bertambah menjadi 228.051.027 atau mewakili 25,78%.
Apple
Produsen iPhone ini merupakan saham yang menonjol dalam portofolio Berkshire. Apple menyumbang lebih dari 47% dari total aset yang diinvestasikan. Raksasa teknologi ini diperkirakan akan menghasilkan pendapatan dividen tahunan sekitar US$879 juta untuk Berkshire.
Ketertarikan Buffett terhadap Apple lebih dari sekadar dividen. Apple dinilai memiliki keunggulan inovatif, peralihannya ke model berbasis langganan, dan program pengembalian modal yang agresif melalui dividen dan pembelian kembali saham. Tiga hal ini merupakan faktor utama yang selaras dengan filosofi investasi Warren Buffett.