Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sejak dibuka akibat nada sumbang The Fed terkait suku bunga pada perdagangan hari ini, Jumat (10/11/2023). Akan tetapi, saham BRPT dan TPIA milik Prajogo Pangestu mampu mengalami penguatan.
IHSG mengalami penurunan sebesar 0,08% atau 5 poin ke posisi 6.833 setelah mengalami penekanan dari 221 saham yang melemah. Di sisi lain, terdapat 158 saham yang menguat dan 232 saham yang stagnan.
Adapun selama 15 menit perdagangan, investor mentransaksikan 1,9 triliun saham dalam 135.228 kali transaksi. Berdasarkan data RTI, total perkiraan dana yang berputar pada pembukaan perdagangan mencapai Rp910 miliar.
Sekalipun IHSG mengalami pelemahan, saham milik Prajogo Pangestu BRPT masih mengalami kenaikan hingga 15% ke posisi Rp1.225. Hal tersebut juga dialami oleh saham TPIA yang meningkat 6,5% ke Rp3.150.
Sementara itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi atau penghentian sementara perdagangan saham dua emiten milik Prajogo Pangestu, yaitu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) hari ini, Jumat (10/11/2023).
Dalam pengumumannya, BEI menuturkan suspensi ini dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham CUAN dan BREN.
Baca Juga
"Sebagai bentuk perlindungan bagi investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham CUAN dan BREN di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi I perdagangan tanggal 10 November 2023 sampai pengumuman Bursa lebih lanjut," kata BEI, Jumat (10/11/2023).
Penghentian sementara perdagangan saham BREN dan CUAN ini bertujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham BREN maupun CUAN.
Bursa pun mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh BREN dan CUAN.
Di sisi lain, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif di rentang 6.800-6.850 pada Jumat (10/11/2023). Menurut Valdy, pelemahan indeks-indeks Wall Street berpotensi memberikan dampak negatif terhadap psikologis pasar di hari ini.
IHSG ditopang oleh rilis data pertumbuhan penjualan ritel Indonesia sebesar 1,5% yoy di September 2023, meningkat dari pertumbuhan sebesar 1,1% yoy di Juli 2023. Sebelumnya, data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia juga naik ke atas 124 di Oktober 2023. Kedua data tersebut mengindikasikan bahwa konsumsi domestik masih relatif kuat di kuartal IV/2023.
Akan tetapi, sentimen positif domestik tersebut dibayangi oleh deflasi IHK di Tiongkok sebesar 0,2% yoy di Oktober 2023. Realisasi ini lebih dalam dari perkiraan, yaitu deflasi sebesar 0,1%. Data ini mengindikasikan bahwa konsumsi domestik Tiongkok belum sepenuhnya pulih di awal kuartal IV/2023.
Adapun top picks dari Phintraco Sekuritas di Jumat (10/11/2023) mayoritas masih terkait dengan konsumer, di antaranya MAPI, MYOR, ESSA, INKP, dan GGRM.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.