Bisnis.com, JAKARTA - Macquarie mempertahankan rekomendasi I untuk PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel setelah publikasi laporan keuangan kuartal III/2023. Macquarie memberikan target harga Rp900 untuk MTEL.
Analis Macquarie Indra Cahya menyatakan dua alasan di balik rekomendasi beli kepada MTEL. Pertama MTEL akan mendapat manfaat dari ekspansi yang dilakukan operator telekomunikasi ke luar Jawa, sehingga mendorong pertumbuhan EBITDA double digit. Ekspansi ini terutama dilakukan oleh operator telekomunikasi di luar Telkomsel sebagai perusahaan terafiliasi.
"MTEL menjalankan neraca dengan leverage yang paling rendah di antara perusahaan-perusahaan menara yang masuk dalam peers, dan menjadikannya relatif defensif terhadap kenaikan suku bunga saat ini," ujarnya dalam riset dikutip, Jumat (10/11/2023).
Outperform adalah istilah pada saham yang diperkirakan kenaikannya bisa melebihi dari rata-rata pasar. Rekomendasi ini setara dengan buy atau beli.
Mitratel membukukan laba bersih meningkat Rp1,43 triliun, pada sembilan bulan pertama 2023, meningkat 16,6% secara year on year (YoY). Peningkatan laba bersih didorong oleh kenaikan pendapatan sebesar 11,9% secara YoY menjadi Rp6,3 triliun. Margin EBITDA tumbuh menjadi 80,6% dibandingkan 78,5% pada September 2022.
Indra mengatakan Macquarie menyukai kinerja MTEL pada kuartal III/2023, terutama pada pergerakan positif dalam pendapatan untuk setiap tenant, yakni dari Rp10,4 juta pada kuartal sebelumnya menjadi Rp10,6 juta pada kuartal III, atau naik 1,3% secara kuartalan. Selain itu, Indra juga menyukai kolokasi MTEL terus tumbuh pesat, yakni 21% secata YoY sehingga tenancy ratio naik menjadi 1,5%.
Baca Juga
Mitratel saat ini memiliki 55.704 tenant, tumbuh 10,5% secara YoY. Kenaikan tenant lebih banyak terjadi pada kolokasi yang bertambah 3.274 tenant atau 21,3% menjadi 18.613 tenant. Sementara jumlah tower Mitratel bertambah 2.040 atau 5,8% secara yoy menjadi 37.091 tenant.
Kolokasi adalah layanan dimana operator menyewa menara yang sudah digunakan oleh operator lainnya. Umumnya, biaya sewa kolokasi sama dengan menara yang disewa tenant tunggal, sehingga membuat perusahaan menara mendapatkan revenue lebih banyak.
Berdasarkan data Bloomberg, seluruh analis mempertahankan rekomendasi buy atau beli saham MTEL setelah pengumuman laporan keuangan kuartal III/2023. Target harga saham MTEL selama 12 bulan ke depan bisa mencapai Rp888, atau setara dengan potensi kenaikan 45,6% dari harga saat ini.
Target harga tertinggi untuk MTEL diberikan oleh New Street Research yakni Rp1.135. Adapun target harga terendah diberikan oleh Morgan Stanley yang memberikan rekomendasi overweight dengan target harga Rp800.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.