Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) buka-bukaan soal rencana investasi yang akan dilakukan oleh perseroan dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Institutional Banking Director BBNI, Muhammad Iqbal mengatakan, dari hasil diskusi internal perseroan, setidaknya ada tiga jenis industri yang akan menjadi portofolio investasi BBNI yang memiliki potensi besar dalam jangka panjang.
"Pertama, adalah industri yang berbasis yang terintegrasi dengan supply chain, seperti hilirilisasi dari sumber daya alam, ekosistem kendaraan listrik, produk beriorientasi ekspor, terutama otomotif, makanan dan minuman," ujar Iqbal dalam acara CEO Networking 2023, Selasa, (7/11/2023).
Kedua, lanjutnya, Bank BNI akan berinvestasi pada sektor industri yang membutuhkan tenaga kerja atau sumber daya manusia yang besar seperti pertanian dan bisnis pariwisata.
Berikutnya yang ketiga adalah industri yang terkait dengan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG), termasuk pemanfaatan energi panas bumi, ketahanan pangan, hingga ekstraksi mineral.
"Di BNI, kami mempertimbangkan risiko lingkungan sehingga kami lebih berkonsentrasi ke depan terhadap sektor-sektor yang terkait dengan ESG. Dari sudut pandang perbankan, kami melihat bahwa hilirisasi sumber daya merupakan potensi investasi yang menjanjikan ke depan," kata dia.
Baca Juga
Sebagai informasi, ditinjau kinerja keuangannya, BBNI telah meraup laba bersih konsolidasi Rp15,75 triliun per kuartal III/2023, naik 15,1% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp13,69 triliun.
Kinerja laba BNI terdorong oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) Rp31,13 triliun, naik 3,1% yoy. Namun, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank turun dari 4,8% pada September 2022 ke level 4,64% pada September 2023.
Berdasarkan konsensus data Bloomberg Terminal per 4 November 2023, sebanyak 32 analis atau 91,4% merekomendasikan beli saham BBNI. Sementara itu, 3 analis atau 8,6% merekomendasikan tahan.
Target harga saham BBNI selama 12 bulan ke depan berada di level Rp5.766 dengan harga terakhir di level Rp4.840. Sementara itu, peluang return atau imbal hasil BBNI sebesar 19,1%.
Salah satu rekomendasi beli atau buy saham BBNI datang dari analis Verdhana Sekuritas Indonesia dengan target price (TP) di level Rp6.500. Lalu, BRI Danareksa Sekuritas dan NH Korindo Sekuritas Indonesia sama-sama merekomendasikan buy dengan TP Rp6.000.
Sementara itu, beberapa rekomendasi tahan atau hold datang dari analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan BCA Sekuritas dengan masing-masing TP di level Rp10.950 dan Rp5.850.