Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WeWork Bangkrut, Punya Utang Jumbo Rp296,65 Triliun

WeWork mengatakan telah mencapai perjanjian restrukturisasi dengan kreditur yang mewakili sekitar 92% dari surat utang yang dijaminkan.
Wework
Wework

Bisnis.com, JAKARTA – WeWork Inc. resmi mengajukan kebangkrutan dengan mencatatkan utang hampir US$19 miliar setara Rp296,65 triliun. Peristiwa ini merupakan titik terendah baru bagi WeWork yang berjuang pulih dari pandemi.

Mengutip Bloomberg, Selasa (7/11/2023), perusahaan yang berbasis di New York tersebut mengatakan telah mencapai perjanjian restrukturisasi dengan kreditur yang mewakili sekitar 92% dari surat utang yang dijaminkan dan akan merampingkan portofolio sewa ruang kantornya.

Berdasarkan pengajuan perlindungan kebangkrutan Bab 11 atau chapter 11 tanggal 6 November di New Jersey, WeWork mencatatkan aset sebesar US$15 miliar.

Kebangkrutan WeWork adalah puncak dari kisah bertahun-tahun bagi perusahaan tersebut, yang pernah menjadi penyewa kantor terbesar di Manhattan. Kenaikan dan kejatuhannya yang mendadak sempat memikat Wall Street dan Silicon Valley.

Kehancuran WeWork bisa dibilang dimulai pada 2019. Dalam hitungan bulan, perusahaan tersebut beralih dari merencanakan IPO menjadi memberhentikan ribuan orang dan mendapatkan dana talangan bernilai miliaran dolar.

Perusahaan-perusahaan co-working space lainnya juga terpuruk setelah pandemi lantaran mengubah kebiasaan kerja mereka. Knotel Inc. dan anak perusahaan IWG Plc masing-masing mengajukan permohonan pailit pada tahun 2021 dan 2020.

Meskipun WeWork mencapai kesepakatan restrukturisasi utang besar-besaran pada awal 2023, WeWork kembali mengalami masalah. Pada Agustus 2023, perusahaan tersebut mengatakan bahwa ada keraguan besar mengenai kemampuannya untuk terus beroperasi.

Beberapa minggu kemudian, WeWork mengatakan akan menegosiasikan ulang hampir seluruh sewa dan menarik diri dari lokasi yang berkinerja buruk.

Adapun kebangkrutan sering kali merupakan satu-satunya pilihan bagi perusahaan-perusahaan yang mengalami kesulitan dalam hal biaya sewa yang mahal, karena undang-undang AS memperbolehkan perusahaan-perusahaan yang bangkrut untuk melepaskan kontrak-kontrak rumit yang sulit dibatalkan.

“WeWork meminta kemampuan untuk menolak penyewaan lokasi tertentu, yang sebagian besar tidak beroperasi dan semua anggota yang terkena dampak telah menerima pemberitahuan sebelumnya,” kata manajemen perusahaan dalam pernyataan.

WeWork mengatakan pihaknya bermaksud untuk mengajukan proses pengakuan di Kanada, meskipun lokasinya di tempat lain bukan bagian dari proses kebangkrutan. Penerima waralaba di seluruh dunia juga tidak terpengaruh, dan mereka mengatakan akan terus melayani anggota, vendor, mitra, dan pemangku kepentingan lainnya sebagai bagian dari bisnis biasa.

WeWork diketahui tidak pernah menjadi bisnis konvensional, karena WeWork beroperasi dengan misi untuk “meningkatkan kesadaran dunia.” Etos spiritual yang dipupuk oleh pendiri Adam Neumann dan istrinya, eksekutif dan salah satu pendiri Rebekah Neumann, terkadang membuat perusahaan tersebut lebih terlihat seperti sebuah agama daripada sebuah startup.

WeWork pada akhirnya memang go public pada 2021 melalui kombinasi antara perusahaan akuisisi bertujuan khusus (SPAC). IPO ini molor dua tahun dari rencana semula.

Kendati demikian, IPO tidak menghentikan WeWork untuk menghabiskan banyak uang. Upaya terakhir untuk melakukan perubahan haluan pada bulan Maret adalah dengan menandatangani restrukturisasi di luar pengadilan yang memangkas utang sekitar US$1,5 miliar dan memperpanjang jatuh tempo utang.

Jejak aset real estat WeWork tersebar di 777 lokasi di 39 negara per 30 Juni 2023, dengan tingkat hunian mendekati tingkat tahun 2019. Namun usaha tersebut tetap tidak menguntungkan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper