Bisnis.com, JAKARTA – PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) bukukan kenaikan laba bersih menjadi Rp555,16 miliar per September 2023, naik 217,31%. Mengutip Terminal Bloomberg, JP Morgan merekomendasikan tahan untuk saham BRPT.
Berdasarkan konsensus data Bloomberg Terminal per 6 November 2023, sebanyak 2 analis atau 66,7% dari jumlah konsensus merekomendasikan tahan saham BRPT. Sementara itu, 1 analis lainnya atau 33,3% merekomendasikan beli.
Target harga saham BRPT selama 12 bulan ke depan berada di level Rp1.163 dengan harga terakhir di level Rp1.060. Sementara itu, peluang return atau imbal hasil BRPT sebesar 9,7%.
Dua rekomendasi tahan atau hold saham BRPT datang dari analis J.P Morgan Sekuritas Indonesia dengan target harga atau target price (TP) di level Rp1.100, dan Bahana Sekuritas dengan TP Rp800.
Sementara itu, analis dari Samuel Sekuritas Indonesia merekomendasikan beli atau buy dengan TP di level Rp1.590.
Pada perdagangan hari Senin (6/11/2023) pukul 15.06 WIB, saham BRPT naik 1,92% atau 20 poin ke harga Rp1.060. Adapun nilai transaksi BRPT tercatat sebesar Rp131,69 miliar melalui 14.206 kali transaksi. Kapitalisasi pasar BRPT terpantau menjadi Rp99,37 triliun.
Baca Juga
Di sisi lain, emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu itu membukukan kenaikan laba bersih sebesar 217,31% menjadi US$35,84 juta, atau setara Rp555,16 miliar per September 2023 (kurs jisdor Rp15.487 per dolar Amerika Serikat (AS)).
Berdasarkan laporan keuangan, BRPT membukukan kenaikan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk meskipun pendapatan tergerus tipis. Laba bersih tercatat sebesar US$35,84 juta atau naik 217,31% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$11,29 juta.
Sementara itu, BRPT mencatatkan pendapatan per September 2023 sebesar US$2,11 miliar atau setara Rp32,71 triliun. Capaian tersebut tergerus 11,13% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$2,37 miliar.
Kemudian, BRPT juga mencatatkan penurunan beban pokok dan beban langsung sebesar 17,34% menjadi US$1,69 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$2,04 miliar. BRPT juga menderita kerugian selisih kurs sebesar US$643.000.
Merujuk akumulasi pendapatan dan beban pokok pendapatan, BRPT membukukan laba kotor sebesar US$421,60 juta atau sekitar Rp6,52 triliun. Capaian tersebut naik 27,16% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$331,55 juta.
Sementara itu, BRPT juga mencatatkan total liabilitas sebesar US$5,68 miliar, naik tipis dibandingkan periode akhir 2022 yang tercatat sebesar US$5,52 miliar. Adapun ekuitas BRPT tercatat sebesar US$3,78 miliar tidak jauh berbeda dari posisi akhir 2022, sedangkan total aset tercatat sebesar US$9,47 miliar. (Daffa Naufal Ramadhan)
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.