Bisnis.com, JAKARTA – PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) membukukan penurunan laba bersih sebesar 16% menjadi Rp2,67 triliun per 30 September 2023. Adapun konsensus analis di Bloomberg didominasi rekomendasi beli untuk saham CPIN.
Berdasarkan konsensus data Bloomberg Terminal per 6 November 2023, sebanyak 14 analis atau 82,4% merekomendasikan beli saham CPIN. Sementara itu, 3 analis lainnya atau 17,6% merekomendasikan tahan.
Target harga saham CPIN selama 12 bulan ke depan berada di level Rp6.150 dengan harga terakhir di level Rp5.425. Sementara itu, peluang return atau imbal hasil CPIN sebesar 13,4%.
Beberapa rekomendasi beli atau buy saham CPIN datang dari analis BRI Danareksa Sekuritas dengan target harga atau target price (TP) di level Rp7.200 dan Korea Investment And Sekuritas Indonesia dengan TP Rp7.000.
Selain itu, Mandiri Sekuritas dan Phillip Sekuritas Indonesia dan juga merekomendasikan beli masing-masing dengan TP di level Rp6.800 dan Rp6.500.
Sementara itu, beberapa rekomendasi tahan atau hold datang dari analis RHB Research Sekuritas dengan TP Rp5.400 dan OCBC Sekuritas Indonesia dengan TP Rp5.150
Baca Juga
Di sisi lain, berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (3/11/2023), laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk CPIN sebesar Rp2,67 triliun hingga kuartal III/2023, atau turun 16% secara year-on-year (YoY) dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp3,18 triliun.
Di saat yang sama, pendapatan CPIN naik 8,49% YoY menjadi Rp47,12 triliun, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp43,43 triliun.
Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok perseroan ikut terkerek 10,12% YoY menjadi Rp40,21 triliun, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp36,51 triliun.
Alhasil, laba bruto CPIN turun 0,10% menjadi sebesar Rp6,91 triliun dibandingkan kuartal III/2022 sebesar Rp6,92 triliun.
Adapun, kas dan setara kas akhir periode perseroan melesat 163,35% YoY menjadi Rp3,24 triliun dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp1,23 triliun.
Berdasarkan neraca, total aset CPIN tumbuh menjadi Rp41,93 triliun hingga 30 September 2023, dibandingkan posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp39,84 triliun.
Liabilitas perseroan turun menjadi Rp12,92 triliun dibandingkan posisi akhir 2022 sebesar Rp13,52 triliun. Sedangkan ekuitas naik menjadi Rp29,01 triliun, dibandingkan Desember 2022 sebesar Rp26,32 triliun. (Daffa Naufal Ramadhan)
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.