Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Batu Bara Indonesia hingga Awal November 2023 Capai 90%

Produksi batu bara dalam negeri sampai dengan awal bulan November 2023 kembali mengalami kenaikan ditengah harga batu bara yang terus melandai.
Aktivitas tambang batu bara di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan. - Bisnis/Husnul Iga Puspita
Aktivitas tambang batu bara di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan. - Bisnis/Husnul Iga Puspita

Bisnis.com, JAKARTA - Produksi batu bara dalam negeri sampai dengan awal bulan November 2023 kembali mengalami kenaikan ditengah harga batu bara yang terus melandai.

Angka kenaikan produksi batu bara tersebut melansir dari laman Minerba One Data indonesia (MODI) Kementerian Energi dan Sumber Daya (ESDM) pada, Kamis (2/10/2023) sudah mencapai 90,32% atau berada diangka 627,24 juta ton dari rencana produksi pada tahun 2023 yang mencapai 649,50 juta ton.

Dari produksi pada tahun 2023, pemerintah berencana melakukan ekspor dari produksi batu bara sebanyak 460 juta ton yang sampai dengan hari ini realisasinya sudah mencapai 322,44 juta ton atau sudah 70,1 %.

Kemudian, untuk rencana alokasi domestic market obligation (DMO), sampai saat ini suda terealisasi sebesar 71,06 juta ton atau 40,19% dari rencana awal sebesar 176,80 juta ton.

Lebih lanjut, untuk realisasi batu bara untuk domestik, MODI mencatat saat ini realisasi sudah berada di angka 266,78 juta ton untuk realiasi domestik.

Harga batu bara kontrak Desember 2023 anjlok hingga lebih dari 5%. Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Desember 2023 melemah 5,14% atau 6,90 poin ke level US$127,40 per metrik ton pada penutupan perdagangan Selasa (30/10/2023). Sedangkan batu bara ICE Newcastle kontrak November 2023 melemah 7,56% atau 9,90 poin ke level US$121,10 per metrik ton, mencatatkan penurunan tiga hari berturut-turut. 

Koalisi Ambisi Tinggi yang terdiri dari kepulauan Marshall, Austria dan Perancis menyerukan penurunan produksi dan penggunaan bahan bakar fosil. Negara-negara tersebut juga menuturkan bahwa keputusan yang diambil dalam pertemuan COP28 harus mencakup menghentikan produksi batu bara dan perluasan tambang-tambang yang sudah ada, serta mengurangi emisi metana hingga mendekati nol. 

Di lain sisi, meskipun dampak perubahan iklim makin terasa, usaha dunia untuk mengurangi perubahan iklim masih tertinggal. Emisi gas rumah kaca secara global meningkat secara bersamaan dengan penggunaan batu bara terutama di China dan India. 

Perang Rusia vs Ukraina juga membantu beberapa negara Eropa lebih cepat beralih dari gas fosil ke energi terbarukan. Tapi hal ini juga mendorong negara-negara lain kembali beralih ke batu bara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper