Bisnis.com, JAKARTA - Emiten unggas PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) menorehkan kenaikan pendapatan hingga kuartal III/2023. Namun, laba bersih perseroan terpantau turun.
Berdasarkan laporan keuangan di laman BEI, dikutip Jumat (3/11/2023). laba bersih JPFA turun 34,37% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp937,25 miliar, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp1,42 triliun.
Pada saat bersamaan, JPFA membukukan kenaikan penjualan neto 2,64% yoy menjadi Rp37,76 triliun, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp36,79 triliun.
Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan JPFA ditopang dari pakan ternak sebesar Rp24,39 triliun, diikuti segmen peternakan komersial sebesar Rp18,35 triliun, pengolahan hasil peternakan Rp5,90 triliun.
Kemudian, segmen pembibitan unggas sebesar Rp4,91 triliun, budidaya perairan Rp3,39 triliun, perdagangan dan lain-lain Rp2,68 triliun. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp21,88 trilun.
Penjualan JPFA didominasi penjualan lokal sebesar Rp37,13 triliun, naik 2,62% yoy. Sedangkan penjualan ekspor JPFA sebesar Rp632,83 miliar, naik 3,92%. Beberapa negara tujuan ekspor JPFA mencakup Asia, Eropam dan Amerika Serikat (AS).
Baca Juga
Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok JPFA naik 3,90% yoy menjadi Rp31,84 triliun dibandingkan kuartal III/2022 sebesar Rp30,64 triliun.
Alhasil, laba bruto perseroan turun 3,62% yoy menjadi Rp5,92 triliun, dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp6,14 triliun.
Adapun, kas dan setara kas akhir periode JPFA naik 18,48% menjadi Rp1,44 triliun, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp1,21 triliun.
Berdasarkan neraca, total aset perseroan naik menjadi Rp34,84 triliun hingga 30 September 2023, dibandingkan posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp32,69 triliun.
Liabilitas perseroan naik menjadi Rp20,69 triliun dibandingkan periode akhir 2022 sebesar Rp19,03 triliun. Sedangkan ekuitas perseroan naik menjadi Rp14,14 triliun, dibandingkan Desember 2022 sebesar Rp13,65 triliun.