Bisnis.com, JAKARTA – PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR), emiten menara Grup Djarum membukukan penurunan laba bersih menjadi Rp2,4 triliun per kuartal III/2023. Adapun konsensus analis di Bloomberg didominasi rekomendasi beli saham TOWR.
Berdasarkan konsensus data Bloomberg Terminal per 1 November 2023, sebanyak 25 analis atau 80,6% merekomendasikan beli saham TOWR. Sementara itu, 6 analis lainnya atau 19,4% merekomendasikan tahan.
Target harga saham TOWR selama 12 bulan ke depan berada di level Rp1.314 dengan harga terakhir di level Rp860. Sementara itu, peluang return atau imbal hasil TOWR sebesar 52,9%.
Beberapa rekomendasi beli atau buy saham TOWR datang dari analis Verdhana Sekuritas Indonesia dengan target price (TP) di level Rp2.075, dan BCA Sekuritas dengan TP Rp2.200. New Street Research juga merekomendasikan buy dengan TP Rp1.900.
Sementara itu, beberapa rekomendasi tahan atau hold datang dari analis HSBC Sekuritas Indonesia dan Morgan Stanley Sekuritas Indonesia dengan masing-masing TP di level Rp1.150 dan Rp1.100.
Pada akhir perdagangan kemarin, Rabu (1/11/2023) saham TOWR ambles 4,49% atau 40 poin ke harga Rp850. Adapun nilai transaksi TOWR tercatat sebesar Rp23,97 miliar melalui 2.756 kali transaksi. Kapitalisasi pasar TOWR terpantau menjadi Rp43,36 triliun.
Baca Juga
Di sisi lain, TOWR mencetak pendapatan sebesar Rp8,72 triliun sepanjang 9 bulan 2023. Pendapatan ini meningkat 7,55% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp8,1 triliun.
Akan tetapi, laba bersih TOWR turun menjadi Rp2,42 triliun hingga kuartal III/2023. Laba bersih ini merosot 5,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,55 triliun.
Manajemen TOWR menjelaskan laba bersih untuk 9 bulan yang turun disebabkan oleh tingkat suku bunga yang lebih tinggi di tahun 2023 dibandingkan tahun 2022.
CEO dan Direktur Utama SMN Group Aming Santoso mengatakan, selama periode 2016-2023, pertumbuhan pendapatan dari segmen tower tumbuh rata-rata 8% per tahun dan pertumbuhan non-tower mencapai rata-rata 53% dengan kontribusi terbesar datang dari bisnis Fiber To The Tower (FTTT).
Dia juga menjelaskan, TOWR telah mengeluarkan belanja modal selama 9 bulan tahun 2023 sebesar Rp4,53 triliun, dengan hampir dari 60% pengeluaran ini untuk segment non-tower termasuk akuisisi. (Daffa Naufal Ramadhan)
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.