Bisnis.com, JAKARTA — Emiten cat milik Crazy Rich Surabaya Hermanto Tanoko PT Avia Avian Tbk. (AVIA) mengantongi pendapatan sebesar Rp5,16 triliun sepanjang kuartal III/2023, tumbuh 4,15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,95 triliun.
Berdasarkan jaringan distribusi, pendapatan AVIA berasal dari distributor sendiri, distributor pihak ketiga, dan penjualan langsung.
Secara rinci, pendapatan dari distributor sendiri meningkat 5,2% menjadi Rp4,52 triliun, distributor pihak ketiga menurun 4,54% menjadi Rp604,94 miliar, dan penjualan langsung meningkat 44,9% menjadi Rp35,08 miliar.
Meskipun penjualan mengalami pertumbuhan, beban pokok penjualan tercatat turun 3,18% year on year (YoY) menjadi Rp2,88 triliun dari sebelumnya Rp2,97 triliun. Akibatnya, laba kotor AVIA tumbuh 15,17% menjadi Rp2,28 triliun.
Sementara itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 5,56% YoY menjadi Rp1,14 triliun dibandingkan dengan Rp1,08 triliun pada kuartal III/2022.
Adapun, jumlah aset AVIA naik dari Rp10,79 triliun di akhir tahun 2022 menjadi Rp11,34 triliun pada 30 September 2023.
Baca Juga
Di sisi lain, jumlah liabilitas juga naik 2,93% dari Rp1,21 triliun pada 31 Desember 2022 menjadi Rp1,21 triliun pada 30 September 2023. Sedangkan ekuitas naik menjadi Rp10,09 triliun, dibandingkan akhir 2022 sebesar Rp9,57 triliun.
Kemudian untuk kas, setara kas akhir dan cerukan akhir tahun terjadi peningkatan 91,4% menjadi Rp3,28 triliun dari sebelumnya Rp1,76 triliun.
Di lantai bursa, saham AVIA tercatat meemah 0,81% atau 4 poin ke level Rp490 per saham, hingga penutupan perdagangan sesi I hari ini, Senin (30/10/2023). Adapun kapitalisasi pasar AVIA tercatat senilai Rp30,36 triliun.
Sepanjang sesi, saham AVIA diperdagangkan pada rentang Rp488 hingga Rp498 per saham. Dalam tiga bulan terakhir saham AVIA telah ambles 20,33%, adapun dalam secara year to date saham AVIA telah terkoreksi 22,22%.