Bisnis.com, JAKARTA – Laba bersih emiten properti Grup Lippo, PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) merosot hingga 61,23% secara tahunan sepanjang Januari – September 2023.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2023 yang belum diaudit, LPCK meraup laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp106,3 miliar. Jumlah ini merosot 61,23% dibandingkan periode Januari – September 2022 sebesar Rp274,19 miliar.
Penurunan itu terjadi seiring dengan melemahnya pendapatan yang diakumulasikan perseroan hingga kuartal III/2023. Selama periode ini, LPCK membukukan pendapatan sebesar Rp800,62 miliar atau terkoreksi 20,86% year-on-year (YoY).
Pendapatan yang melemah diakibatkan turunnya penjualan hunian dan apartemen sebesar 43,13% YoY menjadi Rp271,91 miliar. Adapun penjualan tanah industri mencapai Rp134,54 miliar alias melempem 26,07% YoY.
Sementara itu, pendapatan dari pengelolaan kota masih tumbuh sebesar 0,84% YoY menjadi Rp274,76 miliar. Capaian positif ini diikuti pendapatan laha komersial yang naik 66,19% YoY menjadi Rp57,97 miliar, dan pendapatan sewa meningkat 39,19% ke Rp61,42 miliar.
Pada saat bersamaan, beban pajak final yang dibukukan perseroan pada kuartal III/2023 sebesar Rp15,59 miliar, menurun 20,43% secara tahunan. Hal ini membuat LPCK meraih laba kotor sebesar Rp784,92 miliar atau terkoreksi 20,87% YoY.
Baca Juga
Hingga kuartal III/2023, LPCK membukukan total aset sebesar Rp9,73 triliun atau tumbuh 4,12% year-to-date (YtD), sementara liabilitas juga naik 12,02% YtD menjadi Rp2,97 triliun, dan ekuitas mencapai Rp6,76 triliun alias meningkat 0,99% YtD.
Adapun arus kas setara kas pada akhir periode September 2023 mencapai Rp217,94 miliar, atau mengalami pertumbuhan sebesar 1,87 % YoY dari posisi sebelumnya Rp213,94 miliar.
Di lantai bursa, saham LPCK sudah terkoreksi hingga 17,50% sepanjang tahun berjalan (YtD) menuju level Rp825 per saham dengan kapitalisasi pasar atau market cap sebesar Rp2,21 triliun.
-----------------
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.