Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cadangan Batu Bara Grup BUMI Arutmin Bisa Hilang 6 Juta Ton, Kok Bisa?

Arutmin berisiko kehilangan cadangan batu bara hingga 6 Juta Ton karena masyarakat membangun jalan alternatif melintang di area tambang.
Aktivitas pertambangan di Site Asamasam PT Arutmin Indonesia milik PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), Selasa (24/10/2023). Artha Adventy-Bisnis.
Aktivitas pertambangan di Site Asamasam PT Arutmin Indonesia milik PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), Selasa (24/10/2023). Artha Adventy-Bisnis.

Bisnis.com, TANAH BUMBU – Rencana Penambangan Pit Jumbang milik PT Arutmin Indonesia berpotensi terhambat karena pengalihan jalan alternatif longsor KM 171 Jalan Banjarmasin – Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu. 

Kepala Teknik Tambang Cipto Prayitno mengatakan pengalihan jalan akibat tanah longsor yang tak kunjung diperbaiki berpotensi mengganggu rencana penambangan Pit Jumbang. Arutmin berisiko kehilangan potensi cadangan batu bara sebesar 6 juta ton pada SR 4:1 dari jumlah seluruh cadangan sebesar 11 juta ton. 

“Seharusnya [aktivitas pertambangan] sudah masuk wilayah yang menjadi jalan alternatif, tapi karena ada jalan yang dipakai masyarakat kami belum bisa menambang,” katanya kepada wartawan, Selasa (24/10/2023). 

Jika menggunakan harga batu bara acuan (HBA) Oktober 2023 yang ditetapkan Ditjen Minerba sebesar US$123,96 per ton, maka dapat diasumsikan nilai yang akan menguap dari berkurangnya cadangan itu sekitar US$743,76 juta atau sekitar Rp11,80 triliun (kurs jisdor Rp15.869). 

Wilayah yang dipakai untuk jalan alternatif, kata Cipto, masuk pada rencana penambangan tahun 2023 dan 2024. Terhambatnya aktivitas pertambangan juga mempengaruhi jumlah cadangan batu bara yang dimiliki. 

Selain berakibat pada berkurangnya cadangan, efek domino terhambatnya aktivitas pertambangan adalah pasokan batu bara ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). 

Lebih lanjut, kekhawatiran Arutmin juga semakin menjadi saat ada opsi jalan alternatif akan diaspal dan dijadikan jalan utama. Tentunya biaya pembongkaran akan menjadi besar jika progres tambang sudah memasuki area itu. 

“Ada potensi tumbuhnya pemukiman baru di sekitar jalan, kami juga tidak mungkin menambang mepet ke jalan. Pasti ada space 200-300 meter lagi. Ini [wilayah] makin berkurang,” jelasnya. 

Hingga saat ini, Pit Jumbang sendiri memiliki kapasitas produksi batu bara hingga 1,3 juta ton per tahun. Per kuartal III/2023 sebanyak 900.000 metrik ton telah ditambang. 

Diketahui, perbaikan jalan longsor KM 171 Tanah Bumbu tidak kunjung dilakukan karena buntunya pembahasan di antara stakeholder. 

Hal ini mendorong masyarakat menggunakan area tambang Arutmin atau Pit Jumbang sebagai alternatif jalan yang berpotensi akan diaspal dan mengganggu jalannya aktivitas pertambangan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper