Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka menguat ke level Rp15.864 pada perdagangan hari ini, Selasa (24/10/2023). Rupiah menguat bersama penguatan dolar AS.
Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah dibuka menguat 0,43% ke Rp15.864 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,03% persen ke 105,56.
Bersamaan dengan rupiah, beberapa mata uang kawasan Asia Pasifik dibuka menguat. Mata uang yang dibuka menguat tersebut di antaranya adalah yen Jepang menguat 0,05%, dolar Hong Kong 0,01%, won Korea Selatan naik 0,58%, dan peso Filipina naik 0,10%.
Lalu ringgit Malaysia naik 0,23% persen, baht Thailand naik 0,22%, dan yuan China stagnan. Semebtara itu, dolar Singapura turun 0,02%, dan rupee India melemah 0,08%.
Sebelumnya Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong mengatakan rupiah dan mata uang Asia melemah terhadap dolar AS di tengah sentimen risk off di pasar oleh imbal hasil obligasi AS yang kembali naik oleh kekhawatiran akan prospek suku bunga The Fed.
"Dolar AS diperkirakan masih akan kuat pekan ini, dengan investor mengantisipasi data ekonomi PDB AS kuartal III/2023 yang kuat serta pidato Ketua The Fed Jerome Powell," kata Lukman, Senin (23/10/2023).
Baca Juga
Sementara itu, Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menuturkan ekspektasi suku bunga tinggi AS bertahan lebih lama mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya.
"Tingkat imbal obligasi pemerintah AS menanjak dari pagi ini. US Treasury Yield tenor 10 tahun sudah naik mendekati kisaran 5% sore ini," kata Ariston kepada Bisnis.
Tak hanya itu, eskalasi konflik di Timur Tengah antara Israel-Hamas juga menambah kekhawatiran pasar sehingga pelaku pasar masuk ke aset aman di dolar dan emas.
Adapun untuk pergerakan rupiah hari ini, Ariston menilai terdapat potensi pelemahan rupiah dan sangat mungkin tertekan ke level Rp16.000.