Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah kehebohan dan dinamika politik menjelang Pemilu 2024, saat tiga pasangan calon Capres-Cawapres melakukan deklarasi, nilai tukar rupiah terus melemah hingga nyaris menyentuh Rp16.000 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,38% atau 61 poin ke level Rp15.933 per dolar AS pada Senin, (23/10/2023). Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,04% ke posisi 106,20 pada saat penutupan perdagangan rupiah.
Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong mengatakan, rupiah dan mata uang Asia pada umumnya melemah terhadap dolar AS di tengah sentimen risk off di pasar oleh imbal hasil obligasi AS yang kembali naik oleh kekhawatiran akan prospek suku bunga The Fed.
"Dolar AS diperkirakan masih akan kuat pekan ini, dengan investor mengantisipasi data ekonomi PDB AS kuartal III/2023 yang kuat serta pidato Ketua The Fed Jerome Powell," kata Lukman kepada Bisnis, Senin, (23/10/2023).
Dari sentimen domestik, menurut Lukman belum ada data ekonomi penting yang akan dirilis pada pekan ini, investor akan mencermati situasi politik dan polling Pilpres 2024.
Senada, Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, ekspektasi suku bunga tinggi AS bertahan lebih lama mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya.
Baca Juga
"Tingkat imbal obligasi pemerintah AS menanjak dari pagi ini. US Treasury Yield tenor 10 tahun sudah naik mendekati kisaran 5% sore ini," kata Ariston kepada Bisnis.
Tak hanya itu, eskalasi konflik di Timur Tengah antara Israel-Hamas juga menambah kekhawatiran pasar sehingga pelaku pasar masuk ke aset aman di dolar dan emas. Untuk pergerakan rupiah besok, Ariston beranggapan bahwa potensi pelemahan rupiah sangat mungkin terjadi ke level Rp16.000.
"Potensi rupiah melemah menyentuh Rp16.000 besok mungkin saja terjadi. Sedangkan potensi support di sekitar Rp15.880," pungkas Ariston.
Sementara itu, Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS baru-baru ini lantaran tekanan yang terpicu oleh situasi global.
Menurutnya, tekanan turut bersumber dari gejolak ekonomi di Negeri Paman Sam. Bahkan, dia menilai suku bunga acuan AS dimungkinkan masih terus naik, demi meredam inflasi tinggi
Hal ini disampaikannya usai Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melaporkan perkembangan nilai tukar rupiah kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Senin (23/10/2023).
Dia mengatakan bahwa fenomena global saat ini dengan Amerika Serikat masih menghadapi inflasi yang cukup tertahan tinggi dan kondisi ekonomi yang masih cukup kuat.
"Mereka memberikan signal atau dibaca oleh market bahwa higher for longer akan terjadi dan ini menyebabkan banyak terjadinya capital flowing back ke Amerika Serikat,” tuturnya di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (23/10/2023).
Rupiah dan Deklarasi Capres-Cawapres Pemilu 2024
Perhelatan Pemilu 2024 kini mulai memasuki proses penyelenggaran pemilihan presiden, dengan dibukanya pendaftaran Capres-Cawapres ke KPU.
Sebagai informasi, Dua pasangan calon (paslon) telah mendaftar sebagai peserta pemilihan presiden (Pilpres) 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kamis (19/10/2023). Mereka adalah: Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Anies-Cak Imin (Amin) menjadi yang pertama mendaftar ke KPU. Setelah paslon Amin selesai mendaftar dan meninggalkan KPU, barulah paslon Ganjar-Mahfud melakukan pendaftaran yang dikawal para relawan dan para ketua umum (ketum) parpol pendukungnya.
Sementara Bakal Calon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto resmi menggandeng Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming sebagai cawapres dalam kontestasi pemilihan umum atau Pemilu 2024.
Prabowo mengatakan keputusan itu hasil dari persamuhan bersama dengan delapan partai pengusung yang tergabung ke dalam KIM. Dia menegaskan nama Gibran muncul secara aklamasi dari ketua umum delapan partai tersebut.
Prabowo menegaskan keputusan aklamasi itu makin memantapkan langkahnya untuk maju ke dalam kontestasi pemilu mendatang. Dia mengatakan pendaftaran resmi ke Komisi Pemilihan Umum atau KPU pada Rabu (25/10/2023) nanti.
Secara historis, pengumuman Capres-Cawapres Pemilu cenderung disambut netral oleh pasar. Pergerakan lebih besar dipengaruhi oleh sentimen fundamental. Namun, momen pengumuman
Setelah deklarasi pasangan Capres Anies Baswedan dan Cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) pada 2 September 2023, rupiah ditutup menguat 0,01% atau 2 poin ke Rp15.240 per dolar AS pada hari perdagangan berikutnya, Senin (4/9/2023). Saat itu, penguatan didorong oleh data tenaga kerja AS dan ekspektasi the Fed mempertahankan suku bunga acuan.
Sementara itu, Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendeklarasikan pencalonannya pada 18 Oktober 2023 sore. Sehari kemudian, rupiah ditutup melemah 0,54% atau 85 poin menuju level Rp15.815 per dolar AS.
Terakhir rupiah ditutup melemah 0,38% ke level Rp15.933 per dolar AS pada Senin, (23/10/2023) setelah deklarasi Prabowo-Gibran.