Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa saham komoditas dan pelayaran berpotensi meraup cuan ketika tren nilai tukar rupiah sedang mengalami pelemahan.
Investment Analyst Stockbit Sekuritas Hendriko Gani mengungkapkan terdapat beberapa emiten-emiten yang justru diuntungkan oleh pelemahan rupiah, dan mayoritasnya adalah emiten eksportir.
"Mayoritas adalah emiten eksportir ataupun memiliki pendapatan dari dolar AS, sementara beban dalam rupiah. Sehingga kalau ada kenaikan dolar AS, secara tidak langsung pendapatan mereka akan naik. Namun, beban atau biayanya tetap." jelas Hendriko kepada Bisnis, Selasa (24/10/2023).
Oleh karena itu, Hendriko melihat ada beberapa emiten yang diuntungkan melalui pelemahan rupiah. Di antaranya adalah saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM), PT Selamat Sempurna Tbk. (SMSM), PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), dan PT Wintermar Offshore Marine Tbk. (WINS).
Oleh karena itu, Hendriko melihat ada beberapa emiten yang diuntungkan melalui pelemahan rupiah. Di antaranya adalah saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM), PT Selamat Sempurna Tbk. (SMSM), PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), dan PT Wintermar Offshore Marine Tbk. (WINS).
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani berpendapat bahwa tidak ada sektor yang diuntungkan oleh pelemahan rupiah.
Baca Juga
"Tidak ada sektor yang mendapat manfaat dari pelemahan rupiah, semua tertekan. Ini terlihat dari semua indeks sektoral yang anjlok kemarin, kecuali sektor teknologi, itu juga karena teknikal rebound GOTO yang naik kencang kemarin." kata Arjun kepada Bisnis, Selasa (24/10/2023).
Pada perdagangan kemarin, Senin (23/10/2023) saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) naik 5 persen ke level Rp63. Bahkan, GOTO sempat menyentuh level tertinggi di Rp65 atau naik 8,3persen dibandingkan dengan penutupan minggu lalu di level Rp60.
Hingga perdagangan hari ini, GOTO masih melanjutkan penguatannya. GOTO naik 1,59 persen atau 1 poin ke level Rp64. Meskipun begitu, Arjun menegaskan, emiten teknologi selain GOTO rata-rata juga ikut turun atau flat seiring rupiah yang melemah.
Kemarin, Senin (23/10/2023) rupiah melemah 0,38 persen ke Rp15.933 per dolar Amerika Serikat (AS). Di tengah pelemahan rupiah, terdapat beberapa saham yang diuntungkan.
Sementara itu, pada hari ini, Selasa (24/10/2023) rupiah mulai menunjukkan penguatannya. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka menguat 0,43 persen ke Rp15.864 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,03 persen ke 105,56.
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan sesi I hari ini pun ikut hijau. IHSG menguat 0,77 persen atau 51,61 poin ke level 6.793,58. Sejumlah 347 saham menguat, 179 saham melemah, dan 194 saham dalam posisi stagnan. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp10.537. (Daffa Naufal Ramadhan)