Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah 1,57% dan merosot ke level 6.741,96 pada, Senin (23/10/2023). Saham MARI yang terafiliasi dengan Erick Thohir terpantau menghuni jajaran top losers.
Berdasarkan data RTI Business, IHSG melemah 1,57% atau 107,2 poin ke 6.741,96. Sepanjang hari ini, IHSG dibuka di posisi 6.849,16 dan sempat mencapai level tertingginya 6.853,44.
Tercatat sebanyak 148 saham menguat, 430 saham melemah, dan 175 saham bergerak di tempat. Adapun market cap berada pada level Rp10.476,62 triliun.
Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo atau big cap, hanya dua emiten yang bertengger di zona hijau yakni saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang naik 1,15% ke Rp2.630 dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) naik 0,40% menuju Rp4.990.
Sementara itu, saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) terpantau melemah 7,20% menuju posisi Rp3.740 per saham. Posisi ini diikuti saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) yang turun 4,81% ke level Rp18.800.
Selain itu, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) turun 2,43% ke posisi Rp3.610, lalu saham PT Astra International Tbk. (ASII) melemah 1,75% menuju Rp5.600 per saham.
Baca Juga
Adapun saham top gainers pada hari ini dihuni oleh saham PT Nusa Palapa Gemilang Tbk. (NPGF) yang melesat 34% ke level Rp67. Posisi ini disusul saham PT Bima Sakti Pertiwi Tbk. (PAMG) dengan kenaikan sebesar 26,87% menuju Rp85.
Di sisi lain, penghuni saham paling boncos atau top losers adalah PT Mahaka Radio Integra Tbk. (MARI) yang merosot 34,38% ke level Rp84. Sementara itu, saham PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) juga turun 18,04% ke posisi 159 per lembar.
Tim Riset Phintraco Sekuritas sebelumnyta memproyeksikan Indeks Komposit akan bergerak di rentang 6.930-7.020 hari ini dengan support terdekat di level 6.830 setelah pada perdagangan pekan lalu, Jumat (20/10) ditutup menguat tipis 0,04% ke level 6.849.
“IHSG memiliki level resistance di 6.930 dan level pivot 6.875 pada perdagangan pekan depan,” jelas mereka dalam riset harian, dikutip Senin (23/10/2023).
Phintraco melanjutkan, penguatan IHSG pada perdagangan pekan lalu karena ditopang oleh bank-bank berkapitalisasi besar. Rebound kemungkinan dipicu oleh aksi bargain hunting pada saham-saham tersebut memanfaatkan pelemahan signifikan di Kamis (19/10).
Akan tetapi, nilai tukar rupiah masih melanjutkan pelemahannya sebesar 0,38% ke Rp15,870 per dolar AS. Kondisi ini dinilai masih membayangi potensi rebound lanjutan saham-saham bank.
Nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh antisipasi pasar terhadap keputusan suku bunga acuan ECB yang diperkirakan masih akan mempertahankan kebijakan suku bunga acuan di level 4,5% dan pertumbuhan ekonomi AS yang diperkirakan meningkat ke 4,1% secara kuartalan.
Sementara itu, Tim Analis MNC Sekuritas sempat memprediksi IHSG berpotensi terkoreksi ke rentang area 6.747 karena posisinya yang saat ini berada pada bagian dari wave c dari wave (ii).
“Selama IHSG masih belum mampu menembus resistance di 6.986 dan 7046, maka waspadai akan adanya pembalikan arah," tulis Tim Analis MNC Sekuritas dalam riset harian.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova juga menambahkan bahwa IHSG kini berada dalam tren naik jangka pendek yang diprediksi untuk menguji resistance minor di 6.908, setelah ditutup menguat 0,04% menuju level 6.849,16 pada akhir perdagangan, Jumat (20/10).