Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Batu Bara Ekspansi ke Nikel, Simak Prospek Saham UNTR

Analis melihat diversifikasi emiten batu bara ke sektor nikel memiliki prospek yang cerah.
Presiden Direktur PT United Tractors Tbk (UNTR), Frans Kesuma (kedua kanan), didampingi jajaran direktur, Iwan Hadiantoro (kiri), Iman Nurwahyu (kedua kiri), Loudy Irwanto Elias (ketiga kiri), Idot Supriadi (ketiga kanan), dan Edhie Sarwono (kanan) usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Jumat, 8 April 2022./dok. UNTR
Presiden Direktur PT United Tractors Tbk (UNTR), Frans Kesuma (kedua kanan), didampingi jajaran direktur, Iwan Hadiantoro (kiri), Iman Nurwahyu (kedua kiri), Loudy Irwanto Elias (ketiga kiri), Idot Supriadi (ketiga kanan), dan Edhie Sarwono (kanan) usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Jumat, 8 April 2022./dok. UNTR

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara di pasar modal berlomba melakukan diversifikasi ke sektor nikel. Analis melihat diversifikasi ini memiliki prospek yang cerah di masa depan.

Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan mengatakan tambang nikel menjadi salah satu lini bisnis yang memiliki prospek yang cerah, khususnya dari sisi industrialiasasi baterai kendaraan listrik di Indonesia. 

"Selain itu diversifikasi bisnis juga menjadi menarik mengingat untuk sektor batu bara sendiri relatif cukup fluktuatif harganya dan saat ini relatif sudah normalisasi," kata Felix kepada Bisnis, dikutip Senin (23/10/2023). 

Belum lagi, lanjut dia, berbagai kebijakan dari domestik dan global yang berupaya untuk menurunkan ketergantungan energi fosil dapat berdampak ke sektor batu bara. 

Namun, lanjut dia, adanya peningkatan suplai yang masif dari Indonesia dan permintaan di China yang masih relatif soft membuat produksi nikel menjadi oversupply secara global. 

Panin Sekuritas memproyeksikan harga nikel sekitar US$ 23.000-US$25.000 per ton.

Sebagaimana diketahui, salah satu emiten batu bara yakni PT United Tractors Tbk. (UNTR) melalui anak usahanya PT Danusa Tambang Nusantara mengakuisisi PT Anugerah Surya Pacific Resources sebagai holding pemilik tambang Stargate. Nilai transaksi akuisisi ini sebesar US$104,91 juta atau setara Rp1,64 triliun. 

Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis menuturkan DTN menandatangani perjanjian jual beli saham (conditional share sale and purchase agreement/CSPA) saham Anugerah Surya Pacific pada 16 Oktober 2023. 

DTN membeli saham Anugerah Surya Pacific (ASPR) dari PT Kalira Pascama (KP) sejumlah 33,33% saham, dari PT Bintang Prima Investama (BPI) sejumlah 16,67% saham, dan dari PT Anugerah Dayakaya Angkasa (ADA) sebanyak 16,67% saham. 

“Tujuan transaksi ini adalah untuk menambah portofolio diversifikasi kegiatan usaha UNTR sebagai bagian dari strategi berkesinambungan dan melanjutkan pengembangan lebih luas dari grup usaha di bidang nikel,” tulis Sara dalam keterbukaan informasi BEI.

Adapun Panin Sekuritas memberikan target harga atau target price sebesar Rp31.000 per saham untuk UNTR. 

_____________________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper