Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Senin (23/10/2023) diperkirakan akan terkonsolidasi pada rentang Rp6.930-Rp7.020 lantaran dipengaruhi oleh melemahnya nilai tukar rupiah dan telah dimulainya tahapan Pemilu, yakni pendaftaran Capres-Cawapres.
Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengatakan bahwa perlunya mencermati arah rupiah dan aliran dana asing untuk memprediksi kondisi IHSG pada kuartal IV/2023.
Menurutnya, pembalikan dana asing di pasar modal pada Agustus 2023 dan net sell di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dalam kurun tiga bulan terakhir muncul sebagai pemicu pelemahan rupiah secara cukup dalam. Pada saat bersamaan, situasi eksternal juga berada dalam kondisi tidak baik, mulai dari konflik geopolitik, kenaikan suku bunga, hingga iklim.
Selain itu, kondisi dalam negeri juga mulai memasuki proses penyelenggaran pemilihan presiden yakni, pendafran Capres-Cawapres ke KPU, dengan pemenang yang baru akan diumumkan pada 2024.
Sebagai informasi, Dua pasangan calon (paslon) telah mendaftar sebagai peserta pemilihan presiden (Pilpres) 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kamis (19/10/2023). Mereka adalah: Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Anies-Cak Imin (Amin) menjadi yang pertama mendaftar ke KPU.Setelah paslon Amin selesai mendaftar dan meninggalkan KPU, barulah paslon Ganjar-Mahfud melakukan pendaftaran yang dikawal para relawan dan para ketua umum (ketum) parpol pendukungnya.
Baca Juga
Sementara Bakal Calon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto resmi menggandeng Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming sebagai cawapres dalam kontestasi pemilihan umum atau Pemilu 2024.
Prabowo mengatakan keputusan itu hasil dari persamuhan bersama dengan delapan partai pengusung yang tergabung ke dalam KIM. Dia menegaskan nama Gibran muncul secara aklamasi dari ketua umum delapan partai tersebut.
Prabowo menegaskan keputusan aklamasi itu makin memantapkan langkahnya untuk maju ke dalam kontestasi pemilu mendatang. Dia mengatakan pendaftaran resmi ke Komisi Pemilihan Umum atau KPU pada Rabu (25/10/2023) nanti.
“Dengan adanya serangkaian sentimen tersebut, kami memprediksi sampai akhir tahun potensi IHSG untuk bisa berada di atas 7.000 menjadi berat, level IHSG di akhir tahun 2022 sebesar 6.850 akan menjadi target moderat untuk akhir tahun ini,” ujar Alfred kepada Bisnis dikutip Senin (23/10/2023).
Dia menambahkan bahwa keputusan Bank Indonesia (BI) untuk kembali mengerek suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) diharapkan menjadi tenaga bagi rupiah untuk terapresiasi, setelah mengalami koreksi dalam kurun 2 bulan terakhir.
“Priode 8 bulan 2023 terlihat optimisme pasar yang masih kuat melihat kinerja rupiah yang menguat, inflasi, net buy asing, surplus neraca dagang, dan PDB, meskipun terjadi eskalasi konflik dan kenaikan suku bunga yang meningkatkan risiko ketidakpastian global,” ucapnya.
Rapat Dewan Gubernur BI pada pekan lalu telah menaikkan tingkat suku bunga acuan sebesar 0,25 basis poin menjadi 6% atau setelah bertengger di level 5,75% selama 8 bulan beruntun.
Keputusan menaikan suku bunga acuan bertujuan memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global, serta sebagai langkah preemptive dan forward looking.
Adapun, Tim Riset Phintraco Sekuritas menyebutkan Indeks Komposit akan bergerak di rentang 6.930-7.020 pada hari ini, dengan support terdekat di level 6.830 setelah pada perdagangan Jumat pekan lalu (20/10), ditutup menguat tipis 0,04% ke level 6.849.
“IHSG memiliki level resistance di 6.930 dan level pivot 6.875 pada perdagangan hari ini,” jelas mereka dalam riset harian, dikutip Senin (23/10/2023).
Phintraco melanjutkan, penguatan IHSG pada perdagangan pekan lalu karena ditopang oleh bank-bank berkapitalisasi besar. Rebound ini kemungkinan dipicu oleh aksi bargain hunting pada saham-saham tersebut memanfaatkan pelemahan signifikan di Kamis (19/10/2023).
Akan tetapi, nilai tukar Rupiah masih melanjutkan pelemahannya sebesar 0,38% ke Rp15,870 per dolar AS. Kondisi ini dinilai masih membayangi potensi rebound lanjutan saham-saham bank di Senin (23/10/2023).
Nilai tukar Rupiah dipengaruhi oleh antisipasi pasar terhadap keputusan suku bunga acuan ECB yang diperkirakan masih akan mempertahankan kebijakan suku bunga acuan di level 4,5% dan pertumbuhan ekonomi AS yang diperkirakan meningkat ke 4,1% qoq di kuartal III/2023 dari 2,1% yoy di kuartal II/2023.
Adapun pada perdagangan hari ini, Phintraco merekomendasikan beberapa saham, di antaranya BBCA, MIKA, ELSA, BRIS, ICBP, MIDI, JSMR, AKRA dan MAPI.
Sementara itu, sepanjang perdagangan pekan lalu yakni 16-20 Oktober 2023, IHSG tercatat anjlok 1,12% menuju level 6.849,16 dari pekan sebelumnya yakni 6.926,78.
Adapun, kapitalisasi pasar Bursa naik sebesar 0,55% menjadi Rp10.62 triliun dari Rp10.56 triliun pada pekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian Bursa juga meningkat 16,82% menjadi Rp11,81 triliun dari Rp10,11 triliun pada penutupan pekan lalu.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.