Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Diramal Sideways Hari Ini, Saham TLKM, MAPI & INDF Masuk Radar

IHSG diprediksi bergerak sideways hari ini, Jumat, (20/10/2023) setelah ditutup melemah pada perdagangan kemarin. Saham TLKM, MAPI & INDF masuk radar analis.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak sideways hari ini, Jumat, (20/10/2023) setelah ditutup melemah pada perdagangan kemarin. Di tengah sejumlah tekanan sentimen negatif, analis merekomendasikan saham TLKM, MAPI dan INDF hari ini. 

Pada perdagangan kemarin, Kamis,(19/10/2023), IHSG tersandung ke zona merah atau turun 1,18% ke level 6.846,42. Sebagai informasi, pelemahan IHSG sejalan dengan BI yang menaikkan suku bunga ke 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI kemarin. 

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, kenaikan suku bunga sebagai bentuk antisipasi terhadap peningkatan risiko ketidakpastian ekonomi dan keuangan global yang diperparah dengan meningkatnya ketegangan geopolitik. IHSG diperkirakan konsolidatif di area pivot 6.830-6.850 hari ini.  

"Level resisten IHSG berada di 6.930, sedangkan level pivot di 6.875 dan level support 6.830," ujar Valdy dalam risetnya, Jumat, (20/10/2023).

Valdy mengatakan, kenaikan suku bunga ini dinilai sebagai salah satu upaya BI untuk mengembalikan stabilitas nilai tukar rupiah. Nilai tukar rupiah melemah 0,54% ke level Rp15.810 per dolar AS pada Kamis (19/10) sore.

Dari sentimen global, pelemahan Wall Street berlanjut kemarin. Pelemahan ini dipicu oleh pidato Kepala The Fed, Jerome Powell bahwa inflasi di AS dinilai masih terlalu tinggi. Pernyataan ini memperkuat pernyataan sebelumnya, yaitu The Fed kemungkinan perlu menahan suku bunga acuan di level tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Dengan demikian, perlambatan pertumbuhan ekonomi di semester II/2023 dan 2024 kemungkinan besar terjadi. Dari data ekonomi, US Initial Jobless Claims turun ke 198.000 pada pekan lalu dari 211.000 di pekan sebelumnya. Data ini cenderung mendukung pernyataan Powell tersebut.

Di lain sisi, mayoritas indeks di Eropa melemah di hari ketiga perdagangan pada Kamis (19/10). Pelemahan ini merupakan respons terhadap kenaikan US 10-year Treasury Yield ke atas 4,9%  atau level tertinggi sejak 2007 pada Rabu (18/10). 

Selain itu, indeks-indeks di Eropa juga dipengaruhi oleh rilis laporan keuangan hingga kuartal III/2023. Salah satunya Renault yang mengalami penurunan harga saham hingga 7% setelah melaporkan pendapatan yang di bawah ekspektasi hingga akhir September 2023.

Dari sisi komoditas, harga minyak masih melanjutkan penguatannya. Harga brent oil kembali menguat 1% ke US$92,38 per barel dan harga crude oil menguat 1,2% ke US$89,37 per barel pada perdagangan kemarin.

Alhasil, dengan sederet sentimen tersebut, Phintraco Sekuritas menyarankan investor untuk memperhatikan saham TLKM, MAPI, INDF, WIIM dan AMRT. Sementara untuk saham-saham perbankan, Valdy bilang sebaiknya menunggu fase konsolidasi sebelum masuk.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper