Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas Hari Ini (19/10): Batu Bara Rebound usai Turun 3%, CPO Memerah

Harga batu bara kembali menguat setelah menurun lebih dari 3 persen. Harga CPO kemudian melemah.
Aktivitas pengisian muatan batu bara di train loading station PT Bukit Asam Tbk. (PTBA)./Bisnis - Aprianto Cahyo Nugroho
Aktivitas pengisian muatan batu bara di train loading station PT Bukit Asam Tbk. (PTBA)./Bisnis - Aprianto Cahyo Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA - Harga batu bara kontrak November 2023 kembali menguat setelah sebelumnya menurun lebih dari 3 persen. Sementara, harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) kontrak Desember 2023 melemah.

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara ICE Newcastle kontrak November 2023 ditutup menguat 0,24% atau 0,35 poin ke level US$146,35 per metrik ton pada perdagangan Rabu (18/10/2023).

Kemudian, harga batu bara kontrak Oktober 2023 ditutup melemah sebesar 1,58% atau 2,25 poin ke level US$140 per metrik ton, mencatatkan penurunan tiga hari berturut-turut sejak Senin (16/10).

Musim dingin telah tiba di Eropa Utara pada Senin (16/10/23) dengan suhu yang lebih dingin, menurun di bawah normal musiman, menjadikan uji coba pertama bagi infrastruktur energi di wilayah tersebut. 

Mengutip dari Reuters, Kamis (19/10/23) berdasarkan data resmi China pada Rabu (18/10) produksi China pada bulan September 2023 meningkat sebesar 0,4% dibandingkan dengan bulan lalu, mencatatkan tingkat tertinggi sejak Maret 2023. 

Total produksi pada bulan September 2023 kemudian mencapai 392,98 juta metrik ton. Angka tersebut diperoleh lantaran meningkatnya produksi setelah langkah ketat terkait keselamatan di tambang telah berakhir. 

Pada bulan ini diketahui tambang batubara meningkatkan produksinya untuk permintaan yang meningkat dalam pembangkit listrik, , seiring dengan membaiknya aktivitas ekonomi setelah musim panas.

Para analis dari Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batubara China mengatakan bahwa produksi kemungkinan akan terus meningkat di kuartal IV/2023 karena tambang-tambang telah kembali beroperasi normal setelah kecelakaan, dan tambang-tambang milik negara meningkatkan produksi untuk memastikan pasokan yang mencukupi selama musim dingin.

Berdasarkan catatan Bisnismusim dingin juga telah dimulai di Eropa Utara pada Senin (16/10) dengan suhu yang lebih dingin. Jerman kemudian juga menghidupkan kembali unit batu bara yang direnovasi, untuk membantu memenuhi kebutuhan dalam menghadapi musim dingin. 

China-Rusia diperkirakan akan fokus pada hubungannya yang semakin berkembang. China kini menjadi pembeli terbesar bahan bakar fosil dari Rusia, dengan pengiriman batu bara lebih dari dua kali lipat sejak tahun 2020.

CPO

Harga CPO untuk kontrak Desember 2023 di bursa derivatif Malaysia melemah 17 poin menjadi 3,776 ringgit per metrik ton. Sementara, untuk kontrak November 2023 melemah 15 poin menjadi 3,754 ringgit per metrik ton. 

Mengutip Hellenic Shipping News, Kamis (19/10) Harga berjangka minyak kelapa sawit Malaysia menguat pada hari Rabu (18/10) karena adanya peningkatan ekspor, permintaan kuat dari China, dan harga minyak kedelai Chicago yang lebih tinggi.

Kemudian, menurut seorang dealer yang berbasis di New Delhi juga menuturkan bahwa permintaan minyak kelapa sawit dari pasar luar negeri diharapkan tetap kuat selama beberapa minggu kedepan. 

Harga minyak juga melonjak hampir 2% pada hari Rabu (18/10) karena ketegangan meningkat di Timur Tengah yang memicu kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak dari wilayah tersebut.

Berdasarkan catatan Bisnis,  menurut AmSpec Agri Malaysia ekspor produk minyak sawit Malaysia 1-15 Oktober 2023 naik 5,6 persen, jika dibandingkan dari 1-15 September 2023. Intertek Testing Services, mengatakan ekspor naik 7,3%. 

Dewan Minyak Sawit Malaysia juga telah mengumumkan bahwa pajak ekspor minyak kelapa sawit mentah akan tetap sebesar 8% pada bulan November dan menurunkan harga referensi.

Impor minyak sawit India pada September 2023 menurun 26% dari bulan sebelumnya menjadi 834.797 ton, mencatatkan impor terendah dalam tiga bulan. Hal ini akibat persediaan yang tinggi dan mendorong penyulingan untuk mengurangi pembelian. 

Harga minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak lain yang bersaing dalam pasar minyak nabati global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper