Bisnis.com, JAKARTA – Anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) atau Tugu Insurance berpeluang menyetor dividen miliaran rupiah imbas lonjakan laba bersih tahun ini.
TUGU mencatatkan lonjakan laba bersih Rp1,03 triliun pada semester I/2203, naik 440% secara year-on-year dibandingkan periode sama tahun lalu yang tercatat Rp225,38 miliar.
Laba bersih TUGU disumbang oleh pertumbuhan pendapatan premi neto 19% menjadi Rp 1,52 triliun. Sementara itu, pendapatan underwriting tumbuh 16% dan pendapatan investasi tumbuh 21,2%.
Faktor lain yang mendorong laba lonjakan laba bersih TUGU adalah pendapatan sekali waktu atau one off dari dari pembayaran dari kasus hukum yang dimenangkan oleh TUGU atas Citibank senilai Rp 1 triliun.
Analis Trimegah Sekuritas Kharel Devin Fielim memprediksi laba bersih TUGU untuk setahun penuh 2023 mencapai Rp1,3-1,4 triliun, atau naik sekitar 274% sampai 303% dibandingkan 2022 yang tercatat Rp347 miliar. Kharel meyakini dividend payout ratio (DPR) TUGU akan dijaga pada level 40%.
Bila menggunakan asumsi tersebut, maka dividen TUGU untuk kinerja keuangan 2023 akan mencapai Rp520-560 miliar dengan dividen per saham sebesar Rp146 - Rp157.
Baca Juga
“Tugu Insurance tidak pernah absen dalam pembagian dividen, termasuk di kala pandemi Covid-19 pada 2020-2022 lalu. Dalam 4 tahun laporan keuangan, yakni 2019-2022 Tugu Insurance membagikan dividen dengan rasio pembayaran antara 30%-40% dari laba bersih,” tulis Kharel dalam risetnya, Selasa (17/10/2023).
Sebagai catatan, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) TUGU yang memutuskan pembagian dividen biasanya digelar antara akhir April sampai Juni.
Berdasarkan penilaian Trimegah, faktor laba ditahan akan meningkatkan modal TUGU dan otomatis meningkatkan book value atau nilai buku. Saat ini nilai buku per saham TUGU di Rp2.653. Selain itu, valuasi saham TUGU masih tergolong murah karena di bawah 1x price to book value (PBV) atau tepatnya 0,48x.
Trimegah Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy saham TUGU dengan target harga hingga Rp2.435, atau memiliki potensi kenaikan 87,30% dari harga saat ini.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Selasa (17/10/2023), saham TUGU ditutup naik 2,77 persen atau 35 poin ke Rp1.300. Selama sebulan terakhir, saham TUGU terapresiasi 4,83 persen, sedangkan selama enam bulan terakhir menguat 6,12 persen.
___________________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.