Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Blackrock dan Fund Manager yang Menadah Jatuhnya Saham GOTO

Saham GOTO yang terus mengalami tekanan jual hingga menyentuh level terendahnya di Rp54 per saham dimanfaatkan oleh Blackrock.
Annisa Kurniasari Saumi, Pandu Gumilar
Senin, 16 Oktober 2023 | 14:31
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang terus mengalami tekanan jual hingga menyentuh level terendahnya di Rp54 per saham dimanfaatkan oleh Blackrock.

Pelemahan saham GOTO dalam sepekan terakhir sejak aksi jual William Tanuwijaya mencuat, dimanfaatkan oleh pemegang dana jumbo. Salah satunya adalah BlackRock yang memborong saham GOTO sebanyak 1,07 miliar akhir pekan. 

Setelah aksi tersebut, BlackRock menggenggam 22,36 miliar saham GOTO atau setara dengan 1,94%. Jumlah itu naik signifikan dibandingkan dengan akhir tahun lalu pada kisaran 155,69 juta.

State Street Corp pun mengambil langkah serupa dengan BlackRock dengan membeli 762,87 juta saham GOTO. Dengan begitu, State Street Corp saat ini memiliki 1,99 miliar saham GOTO. Adapun UBS AG juga mengambil bagian dengan mengakumuluasi 133,09 juta saham pada pekan lalu.

Sementara itu, Tim Riset Mandiri Sekuritas menyebutkan penurunan harga saham saat ini tidak jelan dengan dengan potensi fundamental perseroan.

“Kami tidak melihat ada kekhwatiran terkait fundamental perseroan. Kami juga menilai bahwa terlalu dini menyimpulkan bahwa TikTok Shop bakal masuk lagi ke Indonesia dengan langkah yang lebih agresif, dibandingkan dengan sebelumnya,” yang ditulis oleh Andrian Joezer dan Jennifer Audrey Harjono dari Mandiri Sekuritas, Senin (16/10/2023).

Keduanya menyebutkan data kustodian menampilan data bahwa pemegang saham GOTO di atas 5 persen juga tidak mengalami perubahan hingga kini. Pasalnya, Taobao dan Softbank (SVF) tetap mempertahankan porsi dengan kepemilikan masing-masing 8,72% dan 7,62% saham GOTO

Adrian juga menyoroti langkah William Tanujaya melepas sebagian sahamnya bukan terkait dengan fundamental GOTO. William menjual sebagian kecil saham miliknya atas alasan bersifat pribadi.

Sementara itu, Analis Sinarmas Sekuritas Michael Filbery menyebutkan aksi Blackrock adalah hal yang wajar. Pasalnya harga saham GOTO sudah turun jauh sehingga valuasi sudah relatif murah, sehingga wajar bila pemegang dana jumbo memanfaatkan pelemahan. 

Berdasarkan data perdagangan dalam sepekan terakhir, investor asing telah melepas GOTO sebanyak Rp165 miliar. Michael melihat memang banyak yang melakukan panic selling, namun ada juga yang menambah kepemilikan seperti BlackRock.

"Akhir-akhir ini memang banyak surprise di pasar. Mulai dari tensi geopolitik yang meningkat di kawasan Timur Tengah hingga harga minyak naik. Kemudian downside risk lainnya adalah tren kenaikan 10-year US treasury note yg naik sekitar 4% ke 4.8% Sejak july 2023, posisi tertinggi dalam 16 tahun terakhir. Sehingga ada kecenderungan investor mengurangi posisi pada growth stock,” ungkapnya.

Dia mengakui bila saat ini tekanan jual bagi saham GOTO memang sedang besar. Akan tetapi, koreksi harga membuat valuasi saham menjadi murah dan peluang rebound menjadi terbuka.

Berdasarkan data dari Bloomberg Terminal, dari 35 analis, sebanyak 25 analis atau 71,4% analis merekomendasikan buy untuk saham GOTO. Beberapa analis yang merekomendasikan buy tersebut datang dari Indo Premier Sekuritas dengan target price Rp125 per saham, BRI Danareksa Sekuritas dengan TP Rp150 per saham, Mandiri Sekuritas dengan TP Rp130 per saham, dan BNI Sekuritas dengan TP Rp130 per saham. 

Kemudian, sebanyak 7 analis merekomendasikan hold. Rekomendasi hold ini datang dari Morgan Stanley dengan target Rp121 per saham, dan Bernstein dengan TP Rp115. 

Selanjutnya yakni rekomendasi sell datang dari tiga analis. Macquarie memberikan rekomendasi sell dengan target harga Rp84 per saham, dan Morningstar dengan TP Rp75 per saham.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper