Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Regulator Singapura Khawatir soal Rencana Grab Akuisisi Trans-cab

Komisi Persaingan dan Konsumen Singapura (CCCS) mengatakan perlu meninjau dampak persaingan dari usulan akuisisi secara lebih rinci.
Supir taksi online melakukan pengisian daya mobil listrik di Jakarta, Kamis (13/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Supir taksi online melakukan pengisian daya mobil listrik di Jakarta, Kamis (13/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Persaingan dan Konsumen Singapura (CCCS) menyuarakan kekhawatiran persaingan usaha mengenai rencana perusahaan ride-hailling Asia Tenggara, Grab yang berencana mengakuisisi operator taksi terbesar ketiga di Singapura, Trans-cab.

Mengutip Reuters, Senin (16/10/2023), perwakilan CCCS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak dapat membuat kesimpulan pada akhir peninjauan tahap pertama atas usulan akuisisi bahwa kesepakatan tersebut tidak menimbulkan kekhawatiran persaingan usaha.

“Masukan pihak ketiga yang diterima oleh CCCS menunjukkan kekhawatiran mengenai dampak kepemilikan Grab atas armada Trans-cab terhadap penggunaan platform ride-hail saingannya oleh pengemudi Trans-cab, yang dapat meningkatkan hambatan ekspansi dan masuknya platform ride-hail saingan Grab,” kata komisi itu.

CCCS mengatakan perlu meninjau dampak persaingan dari usulan akuisisi secara lebih rinci.

Grab dan Trans-cab mungkin menawarkan komitmen untuk mengatasi permasalahan persaingan usaha yang muncul, katanya, seraya menambahkan bahwa jika tidak, pihaknya akan melanjutkan ke peninjauan tahap kedua yang lebih mendalam setelah menerima dokumen yang relevan dari perusahaan tersebut.

Juru bicara Grab mengatakan kedua perusahaan bermaksud untuk mematuhi kerangka peraturan Otoritas Transportasi Darat Singapura, yang mendorong persaingan terbuka dan melarang segala bentuk perilaku anti-persaingan, seperti menawarkan pengaturan eksklusif kepada pengemudi.

“Ini berarti bahwa pengemudi Trans-cab akan terus memiliki fleksibilitas untuk memperoleh penghasilan melalui berbagai platform layanan pemesanan kendaraan dan layanan penjemputan di jalan raya,” tambah juru bicara Grab.

Juru bicara Grab mengatakan, baik Grab maupun Trans-cab berkomitmen untuk memastikan manfaat akuisisi bagi para komuter dan akan membantu meningkatkan standar industri secara keseluruhan.

“Digitalisasi armada Trans-cab akan meningkatkan produktivitas pengemudi dan ketersediaan taksi sehingga konsumen bisa mendapatkan tumpangan dengan lebih mudah. Ini juga akan meningkatkan pendapatan pengemudi,” kata juru bicara Grab.

Seperti diketahui, Grab yang terdaftar di Nasdaq ini mengumumkan pada Juli bahwa mereka akan mengakuisisi Trans-cab dalam kesepakatan yang akan mencakup gabungan armada taksi dan kendaraan sewaan pribadi sejumlah lebih dari 2.500 kendaraan milik Trans-Cab.

Akuisisi yang diusulkan ini dilakukan ketika aktivitas M&A di Singapura turun 69% dibandingkan tahun lalu dalam sembilan bulan pertama tahun ini, menurut data LSEG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper