Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas global menguat pada akhir perdagangan Senin (9/10/2023) waktu setempat. Emas mengalami kenaikan terbesar sejak Mei 2023 karena meningkatnya permintaan aset safe haven setelah konflik Hamas vs Israel memanas.
Mengutip Bloomberg, Selasa (10/10/2023), harga emas naik sebanyak 1,7 persen pada Senin karena pasar keuangan bersiap menghadapi tantangan dan volatilitas akibat serangan mendadak yang dilakukan oleh militan Gaza terhadap Israel.
Komoditas lain seperti minyak juga melonjak karena konflik tersebut mengancam akan mengobarkan ketegangan di Timur Tengah, yang merupakan rumah bagi hampir sepertiga pasokan global. Indeks dolar AS turut menguat.
Emas Comex menyiratkan volatilitas lantaran kontrak berjangka bulan Desember mengalami kenaikan terbesar sejak bulan Agustus 2023.
Emas terjebak dalam periode volatilitas rendah hampir sepanjang tahun ini meskipun imbal hasil obligasi AS melonjak, yang biasanya akan menempatkan logam mulia di bawah tekanan besar. Nilai tukar telah anjlok tajam dalam beberapa pekan terakhir di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama untuk mengendalikan inflasi.
Serangan terhadap Israel dari kelompok militan yang berbasis di Gaza telah menewaskan lebih dari 900 warga Israel, sebagian besar warga sipil. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pembalasan baru saja dimulai. “Apa yang akan kami lakukan terhadap musuh akan bergema dari generasi ke generasi,” jelasnya.
Baca Juga
“Harga emas naik karena risiko geopolitik baru yang membuat investor berebut mencari aset safe-haven pada hari pasar obligasi AS ditutup,” kata Ed Moya, analis pasar senior di Oanda.
Menurutnya, perang Israel-Hamas mengejutkan pasar dan meningkatkan risiko bahwa perang ini dapat menyebar lebih jauh ke seluruh Timur Tengah. Ia melihat dukungan teknis jangka pendek untuk emas batangan di level US$1.920 per troy ounce.
“Ketegangan di Timur Tengah mungkin berarti bahwa Federal Reserve tidak akan terus menaikkan suku bunga di tengah meningkatnya ketidakpastian, dan prospek puncak suku bunga tiba-tiba semakin dekat meskipun ada potensi dampak inflasi dari harga minyak yang lebih tinggi," kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank A/S.
Hansen menyimpulkan bahwa perkembangan ini dapat menandakan rendahnya harga emas ketika perhatian pasar beralih ke penurunan suku bunga dibandingkan kenaikan, hal ini mungkin akan mendorong permintaan tambahan dari investor.
Harga emas spot naik 1,6 persen menjadi US$1,862.80 per troy ounce pada 16:08. di New York.