Bisnis.com, JAKARTA — Wall Street ditutup menguat tajam pada hari Sabtu waktu setempat, (7/10/2023), karena investor menilai laporan pekerjaan menunjukkan perekrutan tenaga kerja di AS meningkat secara luas pada bulan September tetapi dengan tren pertumbuhan upah melambat.
Mengutip dari Rruters, S&P 500 (SPX) naik 50,32 poin atau 1,18 persen, menjadi berakhir pada 4,308.51 poin. Sementara itu, Nasdaq Composite (IXIC) naik 211,51 poin, atau 1,59 persen menjadi 13,431.34. Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 280,84 poin, atau 0,85 persen, menjadi 33.400,41.
Adapun indeks S&P 500 yang naik mampu menghentikan tren penurunan empat minggu berturut-turut.
Saham-saham Wall Street pada awalnya turun lebih awal setelah data ketenagakerjaan, yang menunjukkan lapangan kerja di AS mengalami peningkatan terbesar dalam delapan bulan pada bulan September, namun pertumbuhan upah juga melambat.
Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth di Fairfield, Connecticut, mengatakan S&P 500 tampak menguat setelah mendekati rata-rata pergerakan 200 hari, saat ini di sekitar 4.208.
"Perekonomian Anda sedang melambat, namun tidak goyah, dan Federal Reserve tidak akan ikut campur," ungkapnya, Sabtu (7/10/2023).
Baca Juga
Pengamat pasar telah mempertimbangkan The Fed mungkin akan menaikkan suku bunga setelah lonjakan imbal hasil Treasury AS jangka panjang baru-baru ini. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun mencapai level tertinggi dalam 16 tahun pada hari Jumat.
Saat ini investor menunggu data inflasi harga konsumen bulan September dan pembacaan indeks harga produsen, yang akan dirilis minggu depan.
Investor juga menantikan musim laporan laba kuartalan mendatang, dengan bank-bank besar termasuk JPMorgan Chase (JPM.N) akan melaporkan laporannya minggu depan.
Saham Exxon Mobil (XOM.N) turun setelah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa produsen minyak AS tersebut sedang melakukan pembicaraan lanjutan untuk mengakuisisi Pioneer Natural Resources (PXD.N).