Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Melambung di Akhir Pekan, S&P 500 Naik Tajam

Wall Street ditutup menguat tajam karena investor menilai laporan pekerjaan menunjukkan perekrutan tenaga kerja di AS meningkat
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA — Wall Street ditutup menguat tajam pada hari Sabtu waktu setempat, (7/10/2023), karena investor menilai laporan pekerjaan menunjukkan perekrutan tenaga kerja di AS meningkat secara luas pada bulan September tetapi dengan tren pertumbuhan upah melambat.

Mengutip dari Rruters, S&P 500 (SPX) naik 50,32 poin atau 1,18 persen, menjadi berakhir pada 4,308.51 poin. Sementara itu, Nasdaq Composite (IXIC) naik 211,51 poin, atau 1,59 persen menjadi 13,431.34. Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 280,84 poin, atau 0,85 persen, menjadi 33.400,41.

Adapun indeks S&P 500 yang naik mampu menghentikan tren penurunan empat minggu berturut-turut.

Saham-saham Wall Street pada awalnya turun lebih awal setelah data ketenagakerjaan, yang menunjukkan lapangan kerja di AS mengalami peningkatan terbesar dalam delapan bulan pada bulan September, namun pertumbuhan upah juga melambat.

Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth di Fairfield, Connecticut, mengatakan S&P 500 tampak menguat setelah mendekati rata-rata pergerakan 200 hari, saat ini di sekitar 4.208.

"Perekonomian Anda sedang melambat, namun tidak goyah, dan Federal Reserve tidak akan ikut campur," ungkapnya, Sabtu (7/10/2023).

Pengamat pasar telah mempertimbangkan The Fed mungkin akan menaikkan suku bunga setelah lonjakan imbal hasil Treasury AS jangka panjang baru-baru ini. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun mencapai level tertinggi dalam 16 tahun pada hari Jumat.

Saat ini investor menunggu data inflasi harga konsumen bulan September dan pembacaan indeks harga produsen, yang akan dirilis minggu depan.

Investor juga menantikan musim laporan laba kuartalan mendatang, dengan bank-bank besar termasuk JPMorgan Chase (JPM.N) akan melaporkan laporannya minggu depan.

Saham Exxon Mobil (XOM.N) turun setelah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa produsen minyak AS tersebut sedang melakukan pembicaraan lanjutan untuk mengakuisisi Pioneer Natural Resources (PXD.N). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper