Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten subsektor CPO, PT Pulau Subur Tbk (PTPS) mengeklaim adanya oversubscribed saham hingga 19,53 kali saat proses initial public offering (IPO).
Direktur Utama PTPS Felix Safei mengatakan tingginya antusias masyarakat untuk memiliki saham PTPS tidak terlepas dari kondisi fundamental Perseroan yang positif di tengah tren peningkatan permintaan CPO. Selain itu dia mengeklaim saham PTPS dilepas ke pasar denga valuasi yang rendah.
Adapun PTPS menawarkan saham kepada publik sebanyak 450 juta lembar atau setara dengan 20,76 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Pada fase IPO yang berlangsung pada 3-5 Oktober 2023, PTPS membanderol harga Rp198 per saham.
Felix menambahkan capaian oversubscribed hingga 19,53 kali tersebut mencerminkan bahwa para pemodal memiliki minat yang tinggi terhadap saham PTPS. Dia berharap, antusias masyarakat juga bisa berlanjut di pasar sekunder, mengingat saham Perseroan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Oktober 2023.
Sebagai pemanis, PTPS juga menerbitkan 225 juta Waran Seri I sebagai bonus bagi para investor baru PTPS. Setiap pemegang dua saham baru, berhak memperoleh satu waran. Sementara itu, setiap satu waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham PTPS.
“Rencana pemerintah untuk membentuk bursa perdagangan CPO akan berdampak positif bagi industri kelapa sawit, sehingga mampu menciptakan katalis menguntungkan untuk perusahaan perkebunan kelapa sawit. Terbentuknya bursa CPO diharapkan bisa menjaga stabilitas harga di dalam negeri,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (6/10/2023).
Baca Juga
Dia meyakini, tren peningkatan nilai penjualan PTPS yang terjadi dari tahun ke tahun akan mengatrol laba bersih tahun berjalan di 2023 mencapai Rp29,11 miliar atau bertumbuh 5,2 persen (year-on-year). Bahkan, jelas dia, kinerja keuangan Perseroan bakal bertumbuh secara berkelanjutan, mengingat dana IPO yang berhasil dihimpun mencapai Rp89,1 miliar akan dimanfaatkan untuk kegiatan yang bersifat produktif.
Mengacu pada Prospektus PTPS, dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya akan digunakan untuk belanja modal (capex) sebesar 50 persen, sedangkan sebesar 50 persen sisanya akan dimanfaatkan sebagai modal kerja. Sementara itu, dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I juga akan digunakan sebagai modal kerja.
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Tim Riset NH Korindo Sekuritas, saham IPO PTPS memiliki potential upside sebesar 16,9 persen yang mengacu pada laba bersih Tahun Buku 2022 sebesar Rp27,67 miliar dan ekuitas Rp54,02 miliar. Maka, target price saham PTPS berada pada level Rp231 per lembar jika bersandar pada harga IPO Rp198 per saham, sedangkan target price mencapai Rp240 apabila saat offering dibanderol Rp206 per saham.