Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti kongsi Grup Agung Sedayu dan Salim Group, yakni PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) tampak semakin agresif. Hal ini menyusul aksi pembelian lahan senilai Rp158,45 miliar di Kabupaten Tangerang, Banten.
Aksi tersebut dilakukan oleh anak usaha PANI, PT Panorama Eka Tunggal (PET) yang membeli tanah seluas 63.382 meter persegi milik PT Karya Indah Raya (KIR) dan PT Wahana Utama Karya (WUK). Adapun seluruh perusahaan ini terafiliasi dengan PANI.
“Transaksi dilakukan dengan pihak afiliasi dan bukan dengan pihak ketiga lainnya, dengan pertimbangan tanah-tanah milik KIR dan WUK yang dibeli PET dapat menambah dan memperluas skala proyek perseroan. Mengingat letaknya yang tidak jauh dari lokasi proyek perseroan,” tulis manajemen PANI dalam keterbukaan informasi, Rabu (4/10/2023).
Direksi PANI menyatakan bahwa transaksi afiliasi ini telah memenuhi prosedur yang memadai dan sesuai dengan kebijakan internal perseroan. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan transaksi afiliasi dilaksanakan sesuai dengan praktik bisnis yang baik dan berlaku umum.
Dalam perkembangan lain, PANI diketahui telah mendapatkan mendapatkan restu dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk menggelar rights issue.
Perseroan menargetkan untuk meraih pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 16 November 2023. Adapun recording date ditargetkan berlangsung pada 28 November 2023.
Baca Juga
Emiten yang dinahkodai Sugianto Kusuma atau Aguan ini berencana menerbitkan 8 miliar saham baru dengan nominal Rp100 per saham. Jumlah ini setara 37,16 persen dari jumlah saham perseroan, yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
PT Multi Artha Pratama sebagai pemegang saham utama perseroan dengan kepemilikan 88,07 persen saham akan menyerap 7,04 miliar HMETD yang disetor dalam bentuk uang.
Adapun dana dari aksi penambahan modal ini, di antaranya akan digunakan perseroan untuk mengambil alih atau penyertaan atas saham baru yang dikeluarkan oleh 7 perusahaan terafiliasi. Total nilai transaksi tersebut akan mencapai Rp9,5 triliun.
Tujuh perusahaan itu adalah PT Bumindo Mekar Wibawa (BMW), PT Cahaya Inti Sentosa (CISN), PT Jaya Indah Sentosa (JIS), PT Kemilau Karya Utama (KKU), PT Karunia Utama Selaras (KUS), PT Sumber Cipta Utama (SCU), dan PT Sharindo Matratama (SHM).Sampai dengan saat ini, perseroan belum merilis harga pelaksanaan rights issue. Namun, berdasarkan keterangan salah satu peserta RUPSLB, perusahaan yang dinakhodai Sugianto Kusuma alias Aguan tersebut berencana membidik dana segar sebesar Rp11 triliun.