Bisnis.com, JAKARTA — Musim dingin di akhir tahun ini diperkirakan akan lebih hangat imbas dari kondisi cuaca El Nino. Emiten batu bara PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menyampaikan masih tetap optimistis terhadap kinerja di sisa tahun 2023 dengan kondisi cuaca tersebut.
Corporate Secretary Bukit Asam Niko Chandra mengatakan harga batu bara akan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk di antaranya kondisi cuaca.
"PTBA berusaha untuk tetap agile dan cepat tanggap dalam menghadapi kondisi-kondisi eksternal tersebut," ucap Niko kepada Bisnis, Rabu (4/10/2023).
Dia melanjutkan, PTBA optimistis dapat menjaga kinerja tetap positif di 2023. Menurut Niko, PTBA telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menjaga agar kondisi keuangan PTBA tetap sehat.
Langkah-langkah tersebut di antaranya adalah mengoptimalkan pencapaian kinerja operasional, hingga melakukan efisiensi pada seluruh proses bisnis perusahaan.
Dari sisi penjualan, lanjut Niko, PTBA akan memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri.
Baca Juga
"PTBA juga akan memaksimalkan peluang ekspor ke sejumlah negara yang memiliki prospek pertumbuhan bagus," kata Niko.
Sebagaimana diketahui, tahun ini PTBA menargetkan untuk memproduksi hingga 40 juta ton batu bara pada 2023. Target ini meningkat 7,8 persen dari realisasi produksi batu bara PTBA pada 2022 sebesar 37,1 juta ton.
Sepanjang semester I/2023, PTBA membukukan total produksi batu bara mencapai 18,8 juta ton. Produksi ini tumbuh 18 persen dibanding periode yang sama tahun 2022 yakni sebesar 15,9 juta ton.
Kenaikan produksi di paruh pertama ini seiring dengan kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 19 persen menjadi 17,4 juta ton.
Selain itu, pada semester I/2023, PTBA mencatat penjualan ekspor sebesar 7,1 juta ton atau naik 37 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 57 persen.