Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Grup Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID, yakni PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) terus memperkuat prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG).
Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf mengatakan hal ini dilakukan perusahaan demi mencapai pertumbuhan dan imbal hasil yang maksimal, sehingga menciptakan bisnis yang bertumbuh dan berkembang.
“Adapun penerapan prinsip GCG salah satunya dilakukan melalui Whistleblowing System (WBS). WBS merupakan sebuah mekanisme penyampaian penanganan pengaduan dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) melalui berbagai media,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Sabtu (23/9/2023).
Lebih lanjut, perusahaan pun mengklaim memiliki Enterprise Risk Management System yang membuat perusahaan dapat meraih tujuan dalam jangka pendek maupun jangka panjang dan mencapai pertumbuhan serta imbal hasil yang maksimal.
Sebagai informasi, sepanjang semester pertama 2023, PTBA tercatat mencetak laba bersih sebesar Rp2,8 triliun. Laba bersih ini turun 54,9 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan semester I/2022 sebesar Rp6,15 triliun.
Sementara itu, dari sisi pendapatan, PTBA membukukan sebesar Rp18,9 triliun, atau tumbuh 2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp18,4 triliun.
Baca Juga
PTBA juga melaporkan peningkatan kinerja operasional sepanjang semester I/2023. Total produksi batu bara PTBA pada semester I/2023 mencapai 18,8 juta ton, tumbuh 18 persen dibanding periode yang sama tahun 2022 yakni sebesar 15,9 juta ton.
Kenaikan produksi ini mengikuti kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 19 persen menjadi 17,4 juta ton.
Sebelumnya, Sekretaris PTBA Nikho Candra mengungkapkan meskipun dilihat dari harga batu bara tahun 2023 ini terjadi tren penurunan, akan tetapi produksi yang dihasilkan PTBA bakal tetap mengalami pertumbuhan.
"Secara global harga batu bara sekarang di kisaran angka US$160 dolar Amerika Serikat per ton. Sedangkan di tahun 2022, harganya mencapai US$400 dolar Amerika Serikat per ton," kata Nikho, Jumat (22/9/2023).
Dia menuturkan bahwa basis sumber daya yang dimiliki PTBA cukup besar yaitu sebanyak 5,851 miliar ton dengan cadangan batu bara mencapai 3,018 miliar ton.
Berdasarkan data tersebut, perseroan yang merupakan anggota holding pertambangan MIND ID optimistis tetap mampu meningkatkan produksi dan pendapatan.
Saat ini, imbuh Nikho, PTBA juga telah menerapkan model bisnis secara end to end atau sudah membangun diversifikasi bisnis yang luas.
Sejak 2020, PT Bukit Asam Tbk telah resmi menjadi perusahaan tambang pelat merah pertama yang memperoleh Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001:2016 yang diaudit oleh PT British Standards Institution Group Indonesia (BSI Group Indonesia).
Adapun, saat ini PT Bukit Asam Tbk (PTBA), mendapatkan apresiasi dalam ajang The 14th Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) Corporate Governance (CG) Conference & Award di Jakarta, Senin (18/9/2023).
Dalam ajang tersebut, PT Bukit Asam Tbk meraih penghargaan Best State Owned Enterprises 2023 dan Top 50 Big Capitalization Public Listed Company. Penghargaan ini diterima oleh VP Sistem Manajemen Perusahaan & GCG PT Bukit Asam Tbk, Tri Ubaya Sakti.
Pada proses audit sertifikasi tersebut, PT Bukit Asam Tbk telah memiliki beberapa catatan positif. PT Bukit Asam Tbk telah konsisten dalam mengimplementasikan GCG lebih dari 10 tahun.
Saat ini, penilaian yang dilakukan perusahaan masih mengacu pada Surat Keputusan Sekretaris Menteri BUMN No. 16/S. MBU/2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Badan Usaha Milik Negara.
Penerapan penilaian ini membuat perusahaan memiliki gambaran yang lebih komprehensif mengenai area atau fokus pengembangan aspek GCG yang perlu diperhatikan setiap tahunnya.
Sementara itu, dengan diraihnya penghargaan ini, PT Bukit Asam Tbk akan lebih menjaga komitmen untuk terus menjalankan kaidah-kaidah tata kelola perusahaan yang baik di setiap lini perusahaan.
“Apresiasi tersebut menjadi sumber semangat bagi perusahaan untuk semakin memperkuat praktik GCG sebagai pondasi atas pengelolaan entitas usaha yang akuntabel,” ucap Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf.