Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Migas Keluarga Panigoro PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) menargetkan produksi minyak dan gas sebesar 160 juta barel ekuivalen minyak per hari (mboepd/million barrels of oil per day) sepanjang 2023.
CEO Medco Energi Roberto Laronto menjelaskan secara operasional produksi minyak dan gas MEDC sebesar 162 juta barel ekuivalen minyak per hari (mboepd) sepanjang semester I/2023. Capaian tersebut meningkat 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Biaya produksi sebesar US$7,4 per barel dan ditargetkan akan tetap berada di bawah US$10 per boe sepanjang 2023,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (3/10/2023).
Pengembangan dan target produksi minyak tersebut didukung oleh belanja modal yang disiapkan khusus untuk migas sebesar US$99 juta terutama untuk pengembangan Natuna dan Corridor. Platform Natuna Bronang mulai dioperasikan menggunakan fasilitas efisien energi serta panel surya.
Pada Blok Natuna dan corridor, MEDC memulai studi Carbon Capture Sequestration (CCS) bersama mitra internasional. MEDC juga mendapatkan PSC eksplorasi Beluga yang lokasinya berdekatan dengan infrastruktur MedcoEnergi di South Natuna Sea Blok B.
Selain menargetkan produksi migas, MEDC juga mematok penjualan ketenagalistrikan sebesar 4.000 Gigawatt per hour sepanjang 2023. Pada paruh pertama 2023, MEDC berhasil mencatatkan penjualan ketenagalistrikan sebanyak 2.003 gigawatt per hour atau naik 8 persen year on year.
Baca Juga
Capaian tersebut juga merupakan kontribusi dari fasilitas IPP Riau 275 megawatt dan fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sumbawa 26 megawatt peak.
Seperti yang diketahui, Energy Market Authority (EMA) Singapura memberikan Izin Impor Bersyarat kepada Medco Power dan konsorsiumnya untuk proyek pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 600 megawatt.
Direktur Utama MEDC Hilmi Panigoro mengatakan pemberian izin import listrik bersyarat proyek pembangkit listrik tenaga surya 600MW dari pemerintah Singapura merupakan salah satu nilai tambah dan manfaat jangka panjang terhadap pemegang saham.
Belanja modal yang disiapkan untuk ketenagalistrikan sebesar US$28 juta untuk pengembangan proyek Geothermal Ijen. Pengembangan Geothermal Ijen sesuai jadwal untuk dioperasikan pada Desember 2024 dengan 2 dari 4 sumur produksinya sedang dalam tahap uji coba jangka panjang.