Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan membuka masa penawaran Obligasi Negara Ritel seri ORI024 pada 9 Oktober hingga 2 November 2023.
Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Deni Ridwan mengatakan bahwa tidak ada perubahan terkait waktu masa penawaran ORI024 dan akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang dicantumkan pada laman resmi DJPPR.
“Sesuai dengan jadwal penerbitan yang telah kami sampaikan, ORI024 akan ditawarkan kepda masyarakat dari 9 Oktober sampai dengan 2 November 2023,” jelas dia kepada Bisnis dikutip Minggu (1/10/2023).
Adapun, Deni menyampaikan bahwa seri terbaru ORI itu akan ditawarkan dalam dual tranches atau sama seperti seri sebelumnya, yaitu tenor 3 tahun dan 6 tahun.
Penerbitan seri ORI24 dalam dua tenor, lanjutnya, diharapkan dapat memberikan alternatif instrumen investasi bagi masyarakat yang sesuai dengan preferensi dan tujuan investasinya masing-masing.
Direktur SUN DJPPR itu pun merasa optimistis bahwa penerbitan seri terbaru produk obligasi pemerintah ini masih akan memperoleh respon positif dari investor dalam negeri. Sebagaimana diketahui, DJPPR sebelumnya mencatat kinerja baik dari hasil penjualan ORI023, yang menembus ke angka Rp28,9 triliun.
Baca Juga
Sementara itu, ditanya mengenai target penerbitan ORI024, Deni mengaku bahwa DJPPR hingga saat ini masih mempertimbangkan angka tersebut dan masih harus menyesuaikannya dengan kinerja APBN serta kondisi pasar keuangan terkini.
Sebagai informasi, Kemenkeu sebelumnya menargetkan penerbitan delapan SBN Ritel pada 2023. Jenis SBN Ritel pertama yang diluncurkan Kemenkeu adalah savings bond ritel (SBR) seri SBR012. SBR012 ditawarkan dalam dua tenor pada satu waktu, yaitu tenor dua tahun dan empat tahun.
Masa penawaran SBR012 resmi dibuka pada 19 Januari dan berlangsung hingga 9 Februari 2023. Angka penjualan SBR012 tembus ke Rp22,18 triliun.
Kemudian, pada Maret 2023, Kemenkeu resmi meluncurkan sukuk ritel seri SR018 yang ditawarkan dalam dua tenor yaitu tenor tiga dan lima tahun. SR018 dapat dibeli oleh para investor tanah air mulai 3 hingga 29 Maret 2023.
Pemerintah berhasil menghimpun dana sebesar 21,49 triliun dalam 26 hari masa penawaran SR018.
SBN Ritel lain yang diterbitkan Kemenkeu pada tahun ini adalah sukuk tabungan seri ST010 yang masa penawarannya dibuka pada 12 Mei hingga 7 Juni 2023.
Secara rinci, total volume pemesanan ST010 tenor dua dan empat tahun yang telah ditetapkan ialah sebesar Rp15 triliun. Jumlah tersebut menjadi rekor tertinggi yang dicatatkan Kemenkeu sepanjang penerbitan sukuk tabungan.
Setelah menorehkan angka penjualan fantastis untuk ST010, Kemenkeuan selanjutnya menerbitkan ORI023 yang dihadirkan dalam dua tenor, yaitu tenor tiga dan enam tahun.
ORI023 ludes terjual dalam masa waktu pemesanan kurang dari sebulan, dengan total volume pemesanan nasional sebesar Rp28,9 triliun.
SBN Ritel selanjutnya adalah sukuk wakaf ritel seri SWR004 yang laris terjual hingga Rp112,563 miliar. Adapun masa penawaran SWR004 resmi dimulai pada 7 Juli hingga 31 Agustus 2023.
Kemudian ada sukuk ritel seri SR019 yang ditawarkan pada 1 hingga 20 September 2023.
Kemenkeu pun berhasil menghimpun dana sebesar Rp25,33 triliun dari hasil penjualan SR019. Total dana tersebut berasal dari aksi pembelian yang dilakukan oleh 62.083 investor tanah air.