Bisnis.com, JAKARTA — Emiten rumah sakit (RS) Grup Mayapada milik Konglomerat Dato Sri Tahir, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) menargetkan pendapatan usaha perseroan tumbuh 30 persen pada 2023.
Chairman & Group CEO Mayapada Healthcare Group Jonathan Tahir menyampaikan bahwa pihaknya membidik target pendapat di kisaran Rp2,4 triliun hingga penghujung tahun 2023.
Salah satu emiten rumah sakit (RS) di tanah air ini pun telah berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp1,12 triliun hingga semester I/2023.
“Secara omzet kami targetkan pendapatan sekitar Rp2,4 triliun atau 30 persen di atas pendapatan tahun lalu,” katanya ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (27/9/2023).
Adapun, manajemen SRAJ mengaku optimistis bahwa perseroan dapat mencapai target tersebut seiring telah dilakukannya sederet strategi untuk mendongkrak angka pendapatan usaha SRAJ. Misalnya saja seperti langkah SRAJ untuk membangun rumah sakit (RS) di Provinsi Bandung, Jawa Barat pada Maret lalu.
Dalam kesempatan yang sama, CFO Mayapada Healthcare Group Mark Lee Kristomo mengatakan, pembukaan cabang RS baru tersebut bahkan telah berhasil menjadi salah satu faktor yang menopang pertumbuhan pendapatan SRAJ pada semester I/2023.
Baca Juga
“Strategi yang diterapkan perusahaan, pertama dengan adanya pembukaan RS baru yang ada di Bandung pada Maret 2023 telah mendorong pendapatan dengan performance yang saat ini sudah jauh lebih baik,” jelas Mark Lee.
Sementara itu, strategi lain yang juga telah dijalankan SRAJ adalah dengan menerbitkan obligasi atau surat utang pada 2022 untuk keperluan pendanaan renovasi cabang RS Mayapada di Tangerang.
Mengulik laporan keuangan SRAJ per 30 Juni 2023, emiten RS milik Dato Sri Tahir tersebut harus mencatatkan rugi pada semester I/2023 meski pendapatan naik hingga 24 persen secara year-on-year (yoy).
Besaran rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk SRAJ membengkak 74 persen menjadi Rp41,95 miliar pada semester I/2023, dibandingkan pda semester I/2022 sebesar Rp23,99 miliar.
Pada saat bersamaan, pendapatan SRAJ justru tercatat melesat 24 persen yoy menjadi Rp1,12 triliun dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp900,17 miliar.
Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan perseroan juga ikut terkerek 28,82 persen yoy menjadi Rp815,47 miliar dibanding periode tahun sebelumnya sebesar Rp633 miliar.
Berdasarkan neraca, total aset Mayapada Hospital turun menjadi Rp5,65 triliun hingga 30 Juni 2023, dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,74 triliun.
Adapun, liabilitas perseroan turun menjadi Rp3,8 triliun dibandingkan pada semester I/2022 sebesar Rp3,85 juta. Ekuitas juga menyusut menjadi Rp1,85 triliun dibanding posisi Juni 2022 sebesar Rp1,89 triliun.