Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RS Mayapada (SRAJ) Pertimbangkan Free Float 7,5 Persen

Emiten rumah sakit Grup Mayapada milik konglomerat Dato Sri Tahir, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) mempertimbangkan memenuhi ketentuan free float.
Emiten rumah sakit Grup Mayapada milik konglomerat Dato Sri Tahir, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) mempertimbangkan memenuhi ketentuan free float.
Emiten rumah sakit Grup Mayapada milik konglomerat Dato Sri Tahir, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) mempertimbangkan memenuhi ketentuan free float.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rumah sakit Grup Mayapada milik konglomerat Dato Sri Tahir, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) mempertimbangkan memenuhi ketentuan free float atau kepemilikan saham publik minimal 7,5 persen.

Mengacu pada ketentuan V.1 Peraturan Bursa Nomor I-A, setiap perusahaan tercatat harus memiliki saham oleh pemegang saham bukan pengendali dan bukan pemegang saham utama paling sedikit 7,5 persen atau 50 juta saham dari jumlah saham modal disetor.

Corporate Secretary SRAJ Arie Farisandi menyampaikan perseroan sedang dalam tahap melakukan kajian mengenai pemenuhan ketentuan free float 7,5 persen yang diharapkan dapat terlaksana pada akhir tahun 2023. Namun, dia tidak menjelaskan rencana aksi korporasi penambahan saham untuk memenuhi free float tersebut.

"Perseroan mengkaji memenuhi ketentuan free float yang diharapkan terlaksana akhir 2023," paparnya dalam keterangan resmi, Kamis (21/9/2023).

Saat ini, saham SRAJ yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai 12 miliar saham. Masyarakat hanya memegang 5,94 persen atau 713,33 juta sehingga di bawah ketentuan free float 7,5 persen.

Selebihnya, saham SRAJ dikuasasi PT Surya Cipta Inti Cemerlang (Pengendali) 59,99 persen, High Pro Investments Limited 18,17 persen, Jane Dewi Tahir 0,42 persen, dan Dato Sri Tahir 0,02 persen.

Arie menambahkan saat ini, perseroan juga sedang tahap pembicaraan dengan calon kreditur sehubungan dengan rencana pinjaman berbentuk fasilitas kredit bagi perseroan dan/atau anak usaha.

Sementara itu, BEI meminta penjelasan kepada SRAJ terkait volatilitas pergerakan saham tersebut. Arie menjelaskan SRAJ tidak memiliki rencana aksi korporasi yang berakibat terhadap pencatatan saham perseroan di Bursa. Namun, seperti yang dijelaskan di atas, SRAJ menimbang untuk memenuhi aturan free float dan mengakses pendanaan kredit.

Dia juga menegaskan SRAJ telah mengonfirmasi kepada pemegang saham utama terkait rencana kepemilikan sahamnya di perseroan. Pemegang saham utama menyatakan tidak memiliki rencana sehubungan kepemilikan sahamnya di SRAJ.

"Oleh karena itu, sehubungan dengan fluktuasi saham, kami berpendapat bahwa peningkatan aktivitas dan frekuensi transaksi saham SRAJ murni merupakan praktik pasar," imbuhnya.

Pada Kamis (21/9/2023), saham SRAJ ditutup stagnan di posisi Rp620. Kapitalisasi pasarnya Rp7,44 triliun, dengan valuasi PER -88,68 kali. Saham SRAJ turun 5,34 persen sepanjang 2023. Namun, setahun terakhir saham SRAJ masih naik 244,44 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper