Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) melalui anak usahanya PT Tiara Metropolitan Indah, menjual aset Mal Neo Soho kepada PT NSM Assets Indonesia dengan harga Rp1,44 triliun termasuk Pajak Pertambahan Nilai.
Dana tersebut akan digunakan oleh Tiara Metropolitan Indah untuk melakukan penyertaan saham baru seri B ke NSM Assets Indonesia (NSMAI), yang akan mewakili 28,58 persen dari seluruh modal diterbitkan dan disetor penuh dalam perusahaan.
Dengan penyertaan modal tersebut, NSMAI akan dimiliki oleh NSM Asset Japan LLC dan Tiara Metropolitan Indah dengan kepemilikan saham masing-masing 71,42 persen dan 28,58 persen.
NSM Asset Japan LLC merupakan perusahaan yang dimiliki langsung oleh Hankyu Hanshin Properties Corporation (HHP) Jepang. Hankyu sebelumnya juga telah membangun kemitraan strategis dengan APLN melalui transaksi penjualan Central Park Mall pada tahun 2022.
Corporate Secretary APLN Justini Omas menyampaikan bahwa transaksi penjualan Neo Soho Mall ini merupakan bagian strategi jangka panjang perusahaan untuk memperkuat bisnis.
Selain meningkatkan kemitraan strategis dengan HHP, penjualan Mal Neo Soho juga memungkinkan perseroan untuk membayar sebagian utang bank yang dimiliki salah satunya kepada PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN).
Baca Juga
“Sisanya, sekitar Rp850 miliar seluruhnya digunakan untuk melunasi sebagian pinjaman APLN kepada Bank Danamon,” ujar Justini melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (27/9/2023).
Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, APLN diketahui menarik fasilitas kredit dari Bank Danamon senilai Rp1,8 triliun untuk membayar utang obligasi senior atau senior notes milik anak usahanya, APL Realty Holdings Pte. Ltd.
Dalam surat kepada Bursa Efek Indonesia, Direktur APLN Cesar M. Dela Cruz menyampaikan bahwa fasilitas kredit tersebut telah ditandatangani oleh Agung Podomoro Land dan Bank Danamon dalam akta perjanjian kredit nomor 4 tanggal 7 Juli 2023.
“[Akta perjanjian] yang ditandatangani oleh perseroan dan Bank Danamon Indonesia sehubungan dengan pemberian fasilitas kredit dalam jumlah sebesar Rp1,8 triliun,” ujar Cesar.
Berdasarkan perjanjian, kredit kepada APLN ditujukan sebagai bridging loan untuk membeli secara tunai atas senior notes yang diterbitkan APL Realty di Bursa Efek Singapura (SGX) pada 2 Juni 2017. Surat utang ini memiliki nilai pokok US$300 juta dengan jangka waktu selama 7 tahun dan dibalut kupon sebesar 5,95 persen per tahun.