Bisnis.com, JAKARTA – Hankyu Hanshin Properties Corporation mengumumkan telah mengakuisisi Mal Neo Soho di Jakarta Barat milik PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN).
Proses akuisisi dilakukan Hankyu Hanshin Properties (HHP) melalui anak usahanya NSM Assets Japan LLC, yang membeli kepemilikan properti PT Tiara Metropolitan Indah selaku entitas usaha Agung Podomoro, lewat anak usaha NSM Assets Japan yakni PT NSM Assets Indonesia.
Dengan proses akuisisi tersebut, NSM Asset Japan atau NSMAJ merupakan pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan sebesar 71,4 persen dan Tiara Metropolitan Indah menggenggam 28,6 persen saham PT NSM Assets Indonesia.
Presiden Hankyu Hanshin Properties Corporation, Morotomi Ryuichi, mengatakan pihaknya akan mendorong integrasi pengoperasian dan pengelolaan Central Park Mall dan Neo Soho.
“HHP akan memimpin pengelolaan properti dengan mengadaptasi dan memanfaatkan pengetahuan bisnis real estat yang dimiliki, sehingga meningkatkan nilai properti dan membangun fundamental yang kuat bagi bisnis penyewaan di kawasan Asean,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Rabu (27/92023).
Sebagai informasi, Mal Neo Soho terletak di Jakarta Barat. HHP menilai mal tersebut berada di lokasi yang strategis karena berdekatan dengan pintu masuk dan keluar jalan tol, yang menghubungkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan area pusat Jakarta.
Baca Juga
Mal Neo Soho juga terhubung secara langsung melalui jembatan layang dan akses jalan bawah tanah dengan Central Park Mall, sebuah fasilitas komersial terbesar di Jakarta Barat yang telah diakuisisi oleh HHP pada September 2022.
Di sisi lain. dalam keterangan yang diterima, HHP tidak menyebutkan nilai akuisisi tersebut. Kendati demikian, divestasi aset Agung Podomoro ini kemungkinan besar terkait dengan utang obligasi senior yang dimiliki APL Realty Holdings Pte Ltd, anak usaha APLN.
Utang tersebut berasal dari senior notes yang diterbitkan oleh APL Realty di Bursa Efek Singapura (SGX) pada 2 Juni 2017. Surat utang ini memiliki nilai pokok US$300 juta dengan jangka waktu selama 7 tahun dan balutan kupon 5,95 persen per tahun.
Dalam keterbukaan informasi awal Agustus 2023, Manajemen APLN menyebut telah merampungkan tender offer dan mengubah beberapa ketentuan dalam perjanjian. Hasilnya, perseroan melalui APL Realty telah membayar US$100,82 juta kepada pemegang obligasi.
Dana pembayaran atas penawaran tersebut berasal dari fasilitas kredit senilai Rp1,8 triliun yang dikucurkan oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) pada Juli lalu.
Namun, meski telah melakukan pembayaran kembali, APL Realty tetap dihadapkan pada jumlah pokok obligasi yang masih terutang sebesar US$131,96 juta atau sekitar Rp2 triliun.
Analis Senior Moody’s Rachel Chua, dalam laporan yang terbit pada 19 Mei 2023, mengatakan bahwa APLN berpeluang menjual kembali asetnya. Salah satu aset yang kemungkinan dilepas adalah Mal Neo Soho dengan perkiraan dana hasil penjualan sebesar US$100 juta.