Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil parkir di level 7.016,84 pada akhir pekan, Jumat (22/9/2023) meski rata-rata volume, transaksi, dan nilai transaksi menurun dalam periode sepekan (18-22 September 2023).
P. H. Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Aulia Noviana Utama mengatakan data perdagangan BEI selama periode tanggal 18 hingga 22 September 2023 ditutup bervariasi. IHSG dan kapitalisasi kompak menguat namun volume transaksi, nilai transaksi dan frekuensi harian terpantau turun.
“Peningkatan sebesar 0,50 persen terjadi pada kapitalisasi pasar Bursa pekan ini, menjadi sebesar Rp10.390 triliun dari Rp10.339 triliun pada pekan sebelumnya,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (23/9/2023).
Selama sepekan, IHSG bergerak naik 0,49 persen menjadi berada pada posisi 7.016,844 dari 6.982,791 pada pekan lalu.
Kemudian penurunan terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa, yaitu sebesar 40,79 persen menjadi 17,28 miliar lembar saham dari 29,18 miliar lembar saham pada sepekan yang lalu. Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa turut mengalami penurunan sebesar 2,07 persen menjadi 1.158.472 kali transaksi dari 1.182.973 kali transaksi pada pekan yang lalu.
Rata-rata nilai transaksi harian Bursa pekan ini berubah 18,90 persen menjadi Rp10,91 triliun dari Rp13,45 triliun pada pekan sebelumnya.
Baca Juga
Sementara itu, Bursa mencatatkan investor asing pada perdagangan Jumat mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp314,19 miliar, dan sepanjang tahun 2023 atau year-on-year, investor asing telah mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp2,405 triliun.
Kemudian, Bursa juga mencatatkan beberapa aktivitas perdagangan selama sepekan. Pada Selasa (19/9/2023), Bursa Malaysia Berhad (Bursa Malaysia) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan BEI dan Stock Exchange of Thailand (SET) di sideline events dari ASEAN Exchanges CEOs Meeting ke-36 terkait dengan ESG.
Kemudian pada Rabu (20/9/2023), telah dilaksanakan kegiatan peluncuran publikasi statistik baru bernama IDX New Listing Information. Di hari yang sama, Obligasi Berkelanjutan I Pyridam Farma Tahap II Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT Pyridam Farma Tbk mulai dicatatkan di BEI dengan nilai Rp400 miliar dan jangka waktu dua tahun.
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 77 emisi dari 51 emiten senilai Rp86,96 triliun. Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk tercatat di BEI berjumlah 528 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp454,82 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 127 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan USD486,11 juta. EBA sebanyak 9 emisi senilai Rp3,07 triliun.