Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja indeks sektoral energi dan basic materials mengalami perbaikan sepanjang semester II/2023. Analis melihat terdapat peluang rotasi sektor pada paruh kedua tahun ini.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan bangkitnya kinerja beberapa indeks sektoral yang melemah pada semester I/2023 berpeluang membuat rotasi sektor saham pada semester II/2023.
Menurutnya, terdapat beberapa sektor saham yang dapat dicermati investor pada semester II/2023 ini.
"Kami masih suka dengan sektor perbankan, di mana memang kinerjanya selalu mentereng sejak awal tahun," kata Nico kepada Bisnis, Rabu (20/9/2023).
Kemudian, Nico juga melihat sektor energi dapat dipertimbangkan akibat adanya kenaikan harga minyak yang mendorong penguatan saham-saham energi saat ini.
Kemudian, lanjutnya, sektor consumer non-cyclicals akan terdorong perbaikan daya beli dan konsumsi, seiring adanya perhelatan pemilihan umum. "Energi terbarukan juga dapat dicermati karena adanya bursa karbon," tutur dia.
Baca Juga
Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menuturkan sentimen positifnya dari sektor consumer non-cyclicals terkait dengan makro perekonomian Indonesia. Menurutnya, kinerja ekonomi Indonesia relatif stabil, dan diprediksi masih akan tetap stabil pada kuartal III/2023 dan IV/2023.
"Kita juga akan menghadapi pemilu, perkiraan jumlah uang yang beredar bisa meningkat signifikan. Jadi ini bisa menjadi booster bagi ekonomi kita," ucapnya.
Nafan juga melihat indeks sektoral energi dan basic material saat ini telah menjadi leading sector, setelah sebelumnya berada dalam kategori lagging sector.
"Sektor IDX Basic dan Energy sudah menjadi leading sector dan belum menunjukkan tanda pelemahan," kata dia.
Dia melanjutkan, sentimen positif untuk dua sektor ini berasal dari pemulihan ekonomi global. Nafan mencermati banyak negara yang membutuhkan suplai komoditas yang membuat harga komoditas mengalami peningkatan permintaan.
__________________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.