Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) ditutup melemah 3,43 persen atau 80 poin ke harga Rp2.250 pada perdagangan pekan lalu, Jumat (15/9/2023). Kendati melemah, saham bank digital itu menunjukkan pola rebound bila dianalisa secara teknikal.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, pergerakan harga saham ARTO masih dalam fase bearish consolidation. Dengan kata lain, saham ARTO masih berada dalam fase melemah atau berada di kondisi pasar yang sedang datar.
Target support atau harga bawah ARTO berada di level Rp2160 dan resistance atau harga atas berada pada level Rp2.470. Nafan menyarankan kepada para investor ARTO untuk hold. Artinya, menahan saham dan tidak menjualnya, meskipun terjadi kenaikan atau penurunan harga saham.
Dihubungi secara terpisah, Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata menyampaikan, ARTO memiliki potensi bottoming di sekitar harga Rp2.200.
“ARTO ada potensi bottoming di sekitar harga Rp2.200 lagi, kali ini sepertinya akan didukung oleh RSI positive divergence, yang artinya buying momentum mulai picking up.” ungkal Liza kepada Bisnis, Senin (18/9/2023).
Relative Strength Index (RSI) atau indeks kekuatan relatif merupakan indikator teknikal yang dapat mengukur kekuatan dan momentum dari pergerakan harga sebuah aset atau sekuritas dalam suatu periode. Melalui indikator tersebut, terlihat apakah saham berada di area terlalu banyak pembelian (overbought) atau terlalu banyak penjualan (oversold).
Baca Juga
Sementara itu, positive divergence menjukkan harga suatu sekuritas yang sedang turun, tetapi RSI naik. Hal tersebut dapat diartikan sebagai tanda positif dan memperlihatkan bahwa sekuritas sudah mencapai titik terendahnya.
Namun, ARTO berpotensi masih ada usaha penembusan resistance MA20 beberapa hari ini. MA atau moving average menunjukkan rata-rata pergerakan harga saham dalam rentang tertentu. MA20 ini berarti rata-rata pergerakan harga saham dalam rentang 20 hari terakhir.
Liza menyarankan untuk buy on weakness atau membeli saham pada harga yang lebih rendah, yakni sekitar Rp2.200 – Rp2.150 atau juga average up, yaitu menjual saham ARTO ketika harga sudah mencapai lebih dari Rp2.370 – Rp2.430. Adapun target saham ARTO berada di harga Rp2.700 atau Rp2.850 – Rp2.900. (Daffa Naufal Ramadhan)
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.