Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Janji Dividen 60 Persen, Prajogo Pangestu Bawa IPO Barito Renewable (BREN)

Setelah IPO, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) berkomitmen membagikan dividen 60 persen dari laba pada tahun buku 2023
Farid Firdaus,Hafiyyan
Farid Firdaus & Hafiyyan - Bisnis.com
Senin, 18 September 2023 | 16:27
Pekerja melakukan pemeriksaan rutin jaringan instalasi pipa di wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak yang berkapasitas 377 megawatt (MW) milik Star Energy Geothermal, di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Setelah IPO, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) berkomitmen membagikan dividen 60 persen dari laba pada tahun buku 2023 /JIBI-Rachman
Pekerja melakukan pemeriksaan rutin jaringan instalasi pipa di wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak yang berkapasitas 377 megawatt (MW) milik Star Energy Geothermal, di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Setelah IPO, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) berkomitmen membagikan dividen 60 persen dari laba pada tahun buku 2023 /JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) berkomitmen membagikan dividen 60 persen dari laba pada tahun buku 2023 setelah IPO.

Konglomerat Prajogo Pangestu kembali mengantar perusahaan di bawah kendalinya, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham. Perusahaan di bidang energi terbarukan ini mencatatkan kinerja yang ciamik.

Mengutip prospektusnya, Barito Renewables belum pernah melakukan pembayaran dividen. Mulai tahun buku 31 Desember 2023 manajemen merencanakan rasio pembayaran dividen sampai dengan 60 persen dari laba bersih tahun berjalan.

"Tidak ada negative covenant yang dapat menghambat perseroan untuk melakukan pembagian dividen kepada pemegang saham," tulis manajemen BREN.


Pembagian dividen kepada pemegang saham perseroan diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian dalam periode ketika pembagian dividen telah diumumkan.

Per Maret 2023, BREN mencatatkan laba bersih US$29,24 juta atau sekitar Rp436,6 miliar (estimasi kurs Rp15.000 per dolar AS) dengan pendapatan US$147,08 juta. Pada 2022, total pendapatan mencapai US$569,78 juta dengan laba bersih US$91,12 juta (Rp1,36 triliun) setahun penuh.

Berdasarkan prospektus singkat, Jumat (15/9/2023), pendapatan BREN untuk periode tercatat sebesar US$147,08 juta pada kuartal I/2023 atau meningkat 10,05 persen dibandingkan dengan periode yang berakhir pada 31 Maret 2022 sebesar US$133,65 juta. Hal tersebut terutama disebabkan karena peningkatan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar US$12,77 juta.

Pada 31 Maret 2023, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan tercatat US$98,91 juta atau meningkat 14,83 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu US$86,14 juta.

“Pendapatan ini disebabkan karena kenaikan rata-rata tarif penjualan listrik dan uap pada 2023 sebesar 3,0 persen-6,4 persen dan 3,3 persen-6,6 persen, secara berturut-turut, yang diiringi dengan kenaikan produksi uap dan listrik di SEGS [Star Energy Geothermal Salak Ltd] karena tidak terdapat major maintenance pada kuartal I/2023,” tulis manajemen BREN.

Sementara itu, BREN mencatatkan beban keuangan sebesar US$33,30 juta pada kuartal I/2023, atau naik 58,69 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalau sebesar US$20,98 juga disebabkan oleh penambahan fasilitas pinjaman baru yang diperoleh dari Bangkok Bank Public Company Limited pada kuartal II/2023.

Seiring kenaikan pendapatan dan beban, BREN membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$29,24 juta, atau tumbuh 30,96 persen dari US$22,33 juta.

Dari sisi neraca, total aset BREN untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2023 mencapai US$3,47 miliar atau meningkat 2,35 persen dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2022 sebesar US$3,39 miliar.

“Peningkatan aset disebabkan karena kenaikan aset lancar sebesar US$87,15 juta diimbangi dengan penurunan aset tidak lancar US$7,55 juta,” jelas manajemen.

Adapun kas dan setara kas BREN hingga 31 Maret 2023 mencapai US$271,40 juta atau tumbuh 60,28 persen dibandingkan 31 Desember 2022 sebesar US$169,33 juta. Kenaikan ini dipicu peningkatan penerimaan dari pelanggan selama tahun 2023 dan pembagian dividen kepada pemegang saham pada akhir 2022.

Lebih lanjut, BREN membukukan total liabilitas US$2,99 miliar per kuartal I/2023 atau meningkat 1,36 persen dibandingkan dengan per 31 Desember 2022 sebesar US$2,95 miliar. Hal tersebut terutama disebabkan karena kenaikan liabilitas jangka pendek US$53,57 juta diimbangi dengan penurunan liabilitas jangka panjang US$13,27 juta.

Barito Renewables Energy adalah perusahaan induk yang berbasis di Indonesia, dan bagian dari PT Barito Pacific Tbk. (BRPT). Barito Renewables berfokus pada strategi jangka panjang untuk menyediakan energi yang lebih bersih dan rendah emisi. Barito Renewables adalah pemegang saham produsen listrik panas bumi, Star Energy Geothermal Group.

Seperti diketahui, BREN menawarkan sebanyak-banyaknya 4,5 miliar saham biasa dengan nominal Rp150 yang mewakili sebanyak-banyaknya 3,35 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

BREN menawarkan saham IPO di rentang Rp670 hingga Rp780 per saham, alhasil dana segar maksimal yang diraup adalah Rp3,51 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus & Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper