Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini berpeluang menguat setelah Bank Sentral Eropa (ECB) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah hari ini diprediksi bergerak fluktuatif namun berpotensi ditutup menguat pada kisaran Rp15.330- Rp15.400 per dolar AS.
Kemarin (14/9/2023), rupiah berhasil ditutup menguat saat dolar AS melemah setelah rilis data inflasi AS, yang menunjukkan harga konsumen AS meningkat paling tinggi dalam 14 bulan pada Agustus 2023 seiring kenaikan harga bensin, namun kenaikan inflasi dasar tahunan masih yang terkecil dalam dua tahun.
Secara bulanan, inflasi AS Agustus 2023 dari sebelumnya 0,2 persen menjadi 0,6 persen month-to-month (mtm). Sedangkan, secara tahunan (year-on-year/yoy) naik dari sebelumnya 3,2 persen menjadi 3,7 persen. Kendati inflasi secara keseluruhan mengalami kenaikan, inflasi inti yoy mengalami penurunan dari sebelumnya 4,7 persen menjadi 4,3 persen.
"Angka-angka ini gagal mengubah pandangan mengenai penghentian sementara Federal Reserve minggu depan, dan perhatian kini beralih ke pertemuan bulan November sebagai pertemuan penting dalam menentukan sentimen pasar," ujar Ibrahim dalam riset, dikutip Jumat (15/9/2023).
Selain itu, Bank Sentral Eropa (ECB) menaikkan suku bunga dalam pertemuan ke-10 berturut-turut pada Kamis (14/9/2023) waktu setempat. Kendati demikian, ECB mengisyaratkan kemungkinan besar Bank Sentral akan mengakhiri pengetatan kebijakannya. Bank sentral untuk 20 negara yang menggunakan euro ini menaikkan suku bunga deposito menjadi 4 persen dari 3,75 persen, membawanya ke level tertinggi sepanjang masa
Baca Juga
Selanjutnya, Bank of England (BoE) diperkirakan masih akan menambah 14 kenaikan suku bunga sejak akhir tahun 2021 ketika para pengambil kebijakan bertemu pekan depan, dan diprediksi menaikkan suku bunga menjadi 5,5 persen dari 5,25 persen.
Dari sentimen dalam negeri, pelaku pasar terus memantau kebijakan Bank Indonesia (BI) mengenai perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global, masih tumbuh kuat ditopang oleh konsumsi masyarakat yang kuat serta dididorong oleh permintaan domestik.
"Hal ini perlu dijaga dengan memperluas sumber-sumber perekonomian domestik, termasuk dukungan dari sektor keuangan khususnya kredit perbankan," katanya.
Pasalnya, dari sisi ekspor, Indonesia sudah mengalami penurunan dikarenakan perekonomian China yang melemah karena mayoritas ekspor RI ditujukan ke Negeri Tirai Bambu tersebut. Dia bilang, tantangan ke depannya yaitu menjaga pertumbuhan ekonomi RI pasca-pandemi meskipun ekonomi China melambat.
Simak pergerakan nilai tukar rupiah hari ini secara live.
Rupiah cenderung stagnan 0,00 persen di level Rp15.355,50 per dolar AS pada 14.55 WIB.
Di sisi lain, indeks dolar AS melemah 0,17 persen atau 0,18 poin ke 105,22.
Rupiah terdepresiasi 0,07 persen atau 10 poin ke Rp15.365 per dolar AS pada 12.00 WIB.
Di sisi lain, indeks dolar AS turun 0,12 persen atau 0,12 poin ke 105,28.
Rupiah melemah 0,03 persen atau 5 poin ke Rp15.360 per dolar AS pada 11.10 WIB.
Di sisi lain, indeks dolar AS melemah 0,11 persen atau 0,12 poin ke 105,29.
Rupiah dibuka melemah 0,15 persen atau 23 poin ke level Rp15.378 per dolar AS pada awal perdagangan.
Di sisi lain, indeks dolar AS melemah 0,04 persen atau 0,04 poin ke 105,37.