Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan saham dua emiten nikel PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) berbanding terbalik meski sama-sama baru melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2023.
Saham MBMA mampu melaju di zona hijau dan bertahan di atas harga IPO, NCKL justru turun dan berada di bawah harga penawarannya.
Pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Selasa (12/9/2023), saham MBMA terpantau stagnan sementara NCKL justru melemah.
NCKL ditutup di posisi Rp1.010 per saham. Posisi tersebut turun 0,49 persen dari harga pembukaan di level Rp10.015 per saham. Sepanjang perdagangan, NCKL bergerak di rentang Rp1.000 hingga Rp1.030 per saham.
Saham NCKL telah turun 19,2 persen dari harga IPO-nya di level Rp1.250 per saham. Kapitalisasi pasar emiten Harita Nickel itu tercatat sebesar Rp63,73 triliun.
Sementara itu, saham MBMA ditutup stagnan di posisi Rp840 per saham. Sepanjang perdagangan, MBMA bergerak di rentang Rp830-Rp855 dari harga pembukaannya di level Rp840 per saham.
Baca Juga
Posisi MBMA hari ini naik 5,66 persen dari harga IPOnya yaitu sebesar Rp795 per saham. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp90,72 triliun.
Sebagai informasi, hajatan IPO keduanya dilakukan pada April 2023. MBMA meraup dana bersih IPO sebesar Rp8,93 triliun dan NCKL meraup dana bersih sebesar Rp9,70 triliun.
NCKL atau Harita Nickel melaporkan realisasi penggunaan dana IPO sebanyak 60,07 persen atau sekitar Rp5,83 triliun dari dana yang diraup saat penawaran umum perdana saham sebesar Rp9,70 triliun.
Sementara itu, emiten nikel afiliasi Garibaldy ‘Boy’ Thohir, MBMA melaporkan serapan dana IPO sebesar 64,49 persen atau sekitar Rp5,76 triliun dari seluruh raihan dana Rp8,93 triliun. Serapan ini lebih besar dibandingkan dengan NCKL.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan secara teknikal MBMA dan NCKL masih akan berpotensi melemah.
“MBMA terlihat masih berpotensi melanjutkan struktur koreksinya menuju 810 sebagai support Fibonacci terdekat,” katanya menjawab pertanyaan Bisnis, Dukutip Selasa (12/9/2023).
Selanjutnya MBMA diperkirakan bakal rebound dan kembali pada tren bullish sebelumnya. Kondisi tersebut terjadi jika harga masih tertahan di atas support krusial Rp785. Target upside MBMA terdekat di level Rp920 dan berikutnya di posisi Rp950.
Sementara itu, untuk saham NCKL akan menguji support di Rp950 di mana apabila mampu tetap bertahan di atasnya maka arahnya adalah kembali bullish untuk menguji resistance area Rp1.080-Rp1.110.
“Jika menembus area resistance tersebut maka akan membuka peluang NCKL naik ke level Rp1.195,” jelasnya.
Ivan mengatakan secara teknikal keduanya sama menariknya, namun jika melihat rasio fundamental, NCKL dinilai lebih menarik dibandingkan MBMA.
___
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.