Bisnis.com, JAKARTA — PT RMK Energy Tbk. (RMKE) tengah berfokus menyelesaikan pembangunan proyek hauling road yang terintegrasi dengan beberapa tambang di Muara Enim, Sumatra Selatan, sebagai upaya perseroan untuk menggenjot pendapatan di sisa tahun 2023 ini.
Head Investor & Public Relations RMK Energy Julius Caesar Samosir mengatakan bahwa proyek tersebut dibangun untuk menghubungkan stasiun loadng miliki perseroan ke tambang PT Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA) dan sejumlah tambang swasta lainnya.
Pembangunan itu disebutnya sebagai salah satu langkah perseroan untuk menggenjot pendapatan usaha serta laba pada semester II/2023. Adapun RMKE sejauh ini telah berhasil membangun hauling road sepanjang 34 km dari total panjang 39 km.
"Dengan menyelesaikan konstruksi hauling road ke PTBA dan beberapa tambang swasta, volume di hulu akan meningkat dan secara paralel akan meningkatkan pendaparan RMKE," jelasnya ketika dihubungi Bisnis dikutip Senin (11/9/2023).
Selain itu, perseroan juga berfokus untuk terus meningkatkan produksi tambang batu bara in-house RMKE, PT Truba Bara Banyu Enim(TBBE). Adapun produksi batu bara di TBBE telah meningkat menjadi 150.000 ton per bulannya, dari sebelumnya sebanyak 70.000 ton batu bara pada Mei 2023.
Sebelumnya, RMKE telah mengerek target pendapatan 2023. Pada tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan naik menjadi Rp3,2 triliun.
Baca Juga
Hal ini sejalan dengan keputusan RMKE untuk menggenjot target produksi tambang menjadi 2,1 juta ton serta jasa angkutan tambang menjadi 10,8 juta ton.
Perseroan pun berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp1,3 triliun pada semester I/2023 atau tumbuh 19,7 persen secara yoy dari periode sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan pendapatan usaha itu berasal dari segmen jasa yang tercatat naik 99,7 persen yoy pada semester I/2023.
Di sisi lain, emiten penyedia jasa logistik batu bara itu mencatatkan laba kotor sebesar RP289,9 miliar atau naik 28,5 persen yoy pada enam bulan pertama tahun ini. Perseroan pun membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp199,2 miliar atau tumbuh 28,8 persen yoy.