Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sucor Sekuritas Bidik Saham Mitratel (MTEL) Sentuh Rp840, Cek Katalisnya

Sucor Sekuritas memberi target anyar bagi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel menjadi Rp840 per saham.
Menara telekomunikasi Mitratel/Dok. Mitratel
Menara telekomunikasi Mitratel/Dok. Mitratel

Bisnis.com, JAKARTA – Sucor Sekuritas memberi target anyar bagi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel menjadi Rp840 per saham.

Target itu lebih tinggi 13,51 persen jika dibandingkan dengan harga saham hari ini, Rabu (6/8/2023), pada level Rp740. Analis Sucor Sekuritas Cristofer Kojongian menyatakan target saham itu berdasarkan perkiaraan valusasi pada 2024.

“Target kami menghitung EV/EBITDA MTEL yang mencapai 11,2 kali. Kami menyukai saham ini karena mengalami pertumbuhan yang superior dari tambahan menara baru,” katanya dalam riset pada Rabu (6/8/2023).

Selain itu, Cristofer melihat Mitratel memiliki keunggulan dalam meningkatkan marjin laba bersih berkat kenaikan rasio sewa di menara-menara luar Jawa. Anak usaha Telkom itu, lanjutnya, juga memiliki neraca keuangan yang kuat untuk menopang target-target ekspansi.

Cristofer menilai saat ini Mitratel berada pada level harga yang keliru karena diperdagangkan di posisi 10,9 kali EV/EBITDA. Bila dibandingkan dengan indicator debt equity ratio (DER) pun, Mitratel memiliki keunggulan dibandingkan para kompetitornya.

Dalam catatan Sucor Sekuritas, DER MTEL pada Semester I/2023 berada di posisi 0,3 kali. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan dengan TBIG yang mencapai 2,6 kali dan TOWR sebesar 3,1 kali.

“Hal ini memberikan ruang yang lebih fleksibel bagi fundamental keuangan Mitratel bila menginginkan ekpansi yang potensial ke depannya,” kata Cristofer.

Cristofer menambahkan MTEL kini menjadi pemain utama dalam industri menara telekomunikasi. Pasalnya, anak usaha BUMN itu mengendalikan 35 persen pangsa pasar dengan total menara 36.000 unit. Adapun, TOWR hanya 29 persen, TBIG 21 persen dan sisa pangsa pasar dibagi oleh CENT, BALI dan TLKM.

Menurutnya lebih dari 80 persen pendapatan MTEL kini dikontribusikan oleh segmen menara. “Kami memperkirakan pendapatan segmen ini bakal mencapai Rp7,1 triliun atau naik 11 persen pada akhir tahun ini. Lalu meningkat jadi Rp7,9 triliun pada 2024 yang ditopang oleh akuisisi menara dan permintaan yang kuat untuk menara di luar Jawa,” pungkasnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper