Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka 7.000, Saham LQ45 GOTO, BBNI, TLKM Bervariasi

IHSG bertahan menguat 0,10 persen ke level 7.004, sebagian saham LQ45 tampak bervariasi.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Selasa (5/9/2023). Saham LQ45 bergerak bervariasi pada pembukaan perdagangan hari ini.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka stagnan pada posisi 6.996,75 dan bergerak ke zona hijau. IHSG sempat bergerak di rentang 6.996-7.014 sesaat setelah pembukaan. Pada 09.30, IHSG bertahan menguat 0,10 persen ke level 7.004. 

Tercatat, 224 saham menguat, 201 saham melemah, dan 205 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp10.351 triliun.

Saham-saham LQ45 bergerak bervariasi seperti PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang bergerak stagnan pada level Rp93 per saham, dan kemudian ke zona merah dengan melemah 1 persen pada 09.30 WIB. 

Saham LQ45 lain seperti TLKM dibuka melemah 0,27 persen ke level Rp3.720, lalu BBCA melemah 0,27 persen ke level Rp9.200, sementara saham BBNI menguat 0,79 persen ke level Rp9.525.

Sebelumnya Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan tanpa arahan solid dari bursa global (4/9/2023), IHSG diperkirakan cenderung terkoreksi, menguji kisaran 6.950-6.980 di hari ini. 

"Secara teknikal, IHSG membentuk pola doji pada perdagangan Senin. Stochastic RSI berada pada overbought area," kata Valdy dalam risetnya, Selasa (5/9/2023).

Dari dalam negeri, pasar mengantisipasi data cadangan devisa (7/9/2023) dan Indeks Keyakinan Konsumen (8/9/2023). Cadangan devisa diyakini masih berada di kisaran 6 bulan impor, sementara IKK diyakini masih konsisten di atas 120.

Dari regional, pasar mengantisipasi data ekspor-impor Tiongkok (7/9/2023) yang diperkirakan masih terkoreksi (secara yoy) di Agustus 2023, tetapi lebih baik dibanding kondisi Juli 2023. 

Selain itu, Tiongkok diperkirakan mencatatkan inflasi sebesar 0,1 persen yoy di Agustus 2023, dibandingkan deflasi sebesar 0,3 persen yoy di Juli 2023. Kondisi ini diharapkan membangun keyakinan pasar terhadap perbaikan kondisi ekonomi domestik Tiongkok di Agustus 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper