Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh level 7.000 pada perdagangan sesi I, Rabu (30/8/2023). Analis melihat penguatan IHSG ini masih dapat berlanjut hingga besok, Kamis (31/8/2023).
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan penguatan IHSG ke level 7.000 terakhir kali terjadi pada Desember 2022. Menurutnya, IHSG telah 4 kali berusaha mendekati level 7.000, tetapi tidak berhasil.
"Penguatan ini secara teknikal masih berlanjut besok, karena secara fundamental data ketenagakerjaan mendukung The Fed untuk menahan tingkat suku bunganya pada pertemuan bulan September mendatang," kata Nico, dihubungi Selasa (30/8/2023).
Dia melanjutkan, apabila September mendatang The Fed tidak menaikkan tingkat suku bunga, ditambah lagi dengan keluarnya nama cawapres, dia meyakini IHSG berpotensi bertahan di level 7.000.
"Secara probabilitas peluang itu ada, apalagi menjelang Oktober, di mana ada pendaftaran calon presiden untuk pemilu 2024 mendatang yang akan akan dimulai dari 19 Oktober hingga 25 November. Hal ini akan mencuri perhatian, siapakah capres dan cawapres yang akan mendaftarkan dirinya," ucapnya.
Pilarmas Investindo Sekuritas melihat politik akan memainkan peranan dalam pergerakan IHSG berikutnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, hingga pukul 11.00 WIB, IHSG bergerak menguat 0,35 persen ke level 6.982. IHSG bergerak di rentang 6.967-7.008 pada perdagangan hari ini, dengan 239 saham menguat, 234 saham melemah, dan 238 saham bergerak stagnan.
Sebanyak 11 miliar saham diperdagangkan, dengan nilai transaksi mencapai Rp5,54 triliun, dan frekuensi transaksi 586.213 kali. Kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp10.309 triliun.
Saham berkapitalisasi pasar besar seperti BBNI menguat 1,09 persen ke level Rp9.250, TLKM naik 2,42 persen ke level Rp3.810, dan BMRI menguat 2,10 persen ke level Rp6.075. Begitu pula saham BBCA yang naik 0,27 persen ke level Rp9.275 dan saham ASII yang naik 1,17 persen ke level Rp6.475.