Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah dibuka menguat pada Kamis (24/8/2023) atau jelang pengumuman Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) terkait dengan tingkat suku bunga acuan, yang diramalkan kembali tertahan di level 5,75 persen.
Mengutip data Bloomberg pukul 09.20 WIB, rupiah dibuka menguat 34 poin atau 0,22 persen menuju level Rp15.325 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah tipis ke 103,41.
Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia dibuka bervariasi. Won Korea, misalnya, menguat 1,22 persen, yen Jepang melemah 0,14 persen, serta yuan China turun 0,09 persen. Adapun rupee India menguat 0,29 persen dan ringgit Malaysia naik 0,35 persen.
Sebagaimana diketahui, RDG BI yang digelar pada 23 – 24 Agustus 2023 diproyeksikan kembali menahan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen, meskipun inflasi tahunan periode Juli 2023 berada dalam target BI yakni 3,08 persen.
Pada RDG Juli 2023, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan menahan BI7DRR di level 5,75 persen konsisten dengan stance kebijakan moneter. Hal ini untuk memastikan inflasi terkendali dalam kisaran sasaran 3 +/- 1 persen pada sisa tahun 2023 dan 2,5 +/- pada 2024
Dia menambahkan fokus kebijakan diarahkan pada penguatan stabilitas nilai rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor [imported inflation]. Selain itu, BI juga memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global yang terjadi saat ini.
Baca Juga
Kebijakan insentif likuiditas makroprudensial juga diperkuat untuk mendorong kredit pembiayaan dengan fokus hilirisasi, perumahan, pariwisata, serta pembiayaan inklusif dan hijau.
Ekonom Bank Danamon Irman Faiz menyampaikan bahwa dengan kondisi global yang masih penuh ketidakpastian, penurunan BI-7DRR dinilai belum menjadi pilihan meski inflasi sudah berada dalam sasaran 3,0±1 persen.
“Menurunkan suku bunga belum menjadi opsi dengan kondisi global sekarang. Paling cepat kami lihat awal kuartal dua tahun depan jika The Fed sudah mulai cut rate juga,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (23/8/2023).
Sementara itu, Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. atau Bank BCA (BBCA) David E. Sumual melihat dengan inflasi yang mengarah ke level 2 persen pada akhir kuartal III/2023, memperkuat alasan BI untuk menahan suku bunga acuannya.
Adapun Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi ditutup melemah direntang Rp15.300- Rp15.360 pada hari ini.