Bisnis.com, JAKARTA – Saham anyar PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) membukukan pendapatan usaha sebesar Rp134,4 miliar sepanjang semester I/2023 yang ditopang oleh segmen jasa pertambangan dan penyewaan alat berat.
Berdasarkan laporan keuangan in-house Juni 2023, RMKO membukukan kenaikan pendapatan sebesar 113,9 persen menjadi Rp134,4 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp62,8 miliar.
Pertumbuhan pendapatan usaha tersebut berasal dari pertumbuhan pendapatan segmen jasa pertambangan dan penyewaan alat berat yang masing-masing memiliki kontribusi sebesar 76 persen dan 24 persen.
RMKO mencatatkan pendapatan usaha dari segmen jasa pertambangan sebesar Rp102,2 miliar atau meningkat sebesar 121,1 persen year-on-year dibandingkan semester I/2022 sebesar Rp46,2 miliar. Kenaikan pendapatan tersebut didukung oleh kenaikan volume OB removal yang meningkat sebesar 56,6 persen YoY menjadi 1,4 juta Bcm.
Selain peningkatan OB removal, jumlah produksi batu bara dan muatan Train Loading System (TLS) juga meningkat masing-masing sebesar 45,7 persen YoY dan 40,2 persen YoY. Selain itu, RMKO juga berhasil mencatatkan pendapatan usaha dari segmen jasa penyewaan alat berat pertambangan sebesar Rp32,2 miliar atau meningkat sebesar 94,1 persen YoY dari sebelumnya sebesar Rp16,6 miliar.
RMKO juga mencatatkan penggunaan bahan bakar pada kegiatan operasional sebesar 624,5 ribu liter, atau meningkat sebesar 16,9 persen YoY seiring pertumbuhan volume muatan kereta dengan TLS.
Baca Juga
Meski mengalami peningkatan, RMKO mengurangi rasio penggunaan bahan bakar per MT batu bara yang dimuat dengan TLS dari 1,18 liter/MT pada tahun lalu menjadi 0,98 liter/MT pada tahun ini atau lebih efisien sebesar 16,6 persen YoY.
Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan usaha dan optimalisasi biaya operasional, RMKO berhasil mencatatkan laba bersih usaha sebesar Rp16,2 miliar pada semester I/2023. Capaian tersebut naik sebesar 150,9 persen YoY dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp6,5 miliar.
Aset RMKO tumbuh sebesar 88,7 persen pada Juni 2023 karena peningkatan aset alat berat pertambangan yang sebagian besar dibiayai dari aktivitas pendanaan. Hal ini menyebabkan liabilitas RMKO meningkat sebesar 164,6 persen pada periode yang sama menjadi Rp303,6 miliar.
Hingga Juni 2023, RMKO telah memenuhi semua ketentuan rasio keuangan kredit dengan rasio DER dan EBITDA Perseroan masing-masing mencapai 2,3 kali dan 9,8 kali. Selain itu, seiring dengan peningkatan laba bersih usaha, modal RMKO juga meningkat sebesar 13,9 persen pada periode yang sama.
Direktur Operasional RMKO William Saputra menyampaikan secara rata-rata RMKO telah mencapai 40 persen target operasional tahun 2023 pada semester pertama tahun ini.
“Sejatinya, pencapaian tersebut masih dapat dioptimalkan dan sesuai ekspektasi kami jika cuaca cukup mendukung pada semester pertama tahun ini. Hal tersebut juga menjadi tantangan pada penyelesaian hauling road sepanjang 39 km. Namun, kami tetap optimis dengan kondisi cuaca yang jauh lebih baik pada semester selanjutnya, Perseroan dapat menggenjot produksi batu bara dan menyelesaikan proyek hauling road serta mencapai target tahun ini,” kata William.
Sementara itu, realisasi penggunaan capex atau belanja modal hingga semester I/2023 adalah Rp109,7 miliar atau telah tercapai sebesar 70 persen dari capex yang dianggarkan tahun ini.
Realisasi capex tersebut sejalan dengan target pendapatan usaha sebesar Rp363,1 miliar dan laba bersih sebesar Rp41,6 miliar sepanjang 2023. Target tersebut juga akan ditopang oleh peningkatan produksi batubara dari tambang in-house TBBE milik RMKE.