Bisnis.com, JAKARTA — Forbes Real Time Billionaire merilis sejumlah nama yang masuk ke dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Pemilik Grup Djarum dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Robert Budi Hartono menempati posisi teratas dalam pencarian orang terkaya di tanah air.
Melansir data Forbes per Agustus 2023, harta kekayaan milik pria asal Semarang ini tembus US$26 miliar atau sekitar Rp398,34 triliun. Meski kekayaannya mengalami penurunan sebesar 0,39 persen, hal tersebut tidak membuat Robert tergeser dari posisi teratas orang terkaya di Indonesia.
Sebelumnya, Robert juga berhasil menggeser posisi raja batu bara Indonesia Low Tuck Kwong sebagai orang terkaya di Indonesia pada Juli 2023.
Robert Budi Hartono menduduki posisi pertama orang terkaya di Indonesia dengan harta kekayaan yang mencapai US$26 miliar atau setara Rp398,34 triliun.
Posisi kedua teratas daftar orang terkaya di Indonesia kembali ditempati oleh saudara dari Robert Budi Hartono, Michael Bambang Hartono yang menjalani bisnis serupa dengan sang adik.
Sama seperti sang adik, harta kekayaan Michael juga mengalami penurunan tipis sebesar 0,39 persen hingga pertengahan Agustus 2023. Dirinya tercatat memiliki harta kekayaan senilai US$24,9 triliun atau setara Rp381,49 triliun.
Baca Juga
Robert dan Michael Hartono merupakan anak dari pendiri perusahaan rokok kretek Djarum, Oei Wie Gwan.
Keduanya mulai membangkitkan usaha rokok kretek tersebut setelah sang ayah meninggal dunia.
Di bawah sentuhan tangan Hartono Bersaudara, perusahaan Djarum kemudian melebarkan sayap mulai 1972 dengan melakukan ekspor dan melakukan produksi menggunakan mesin pada 1981.
Selain itu, kekayaan Hartono Bersaudara juga bersumber dari menjadi pemegang saham pengendali di Bank Central Asia (BCA) dengan menguasai 51 persen saham.
Sumber kekayaan lainnya juga mengalir dari perkebunan kelapa sawit seluas 65.000 hektare, sebagai pemilik Grand Indonesia, dan perusahaan elektronik Polytron.
Aliran kekayaan lainnya juga berasal dari perusahaan Global Digital Prima (GDP Ventures), Global Digital Niaga yang merupakan induk usaha Blibli.com, dan juga dengan situs paling populer di Indonesia, Kaskus.com.
Selanjutnya, Blibli.com di bawah PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) juga melantai di bursa pada November 2022. Pereroan menawarkan 17,7 miliar lembar saham dengan harga Rp450 per saham.
Dengan langkah ini, Blibli mengantongi dana segar Rp7,99 triliun, yang merupakan capaian dana terbesar kedua untuk IPO sepanjang 2022. Dana yang terkumpul kemudian digunakan untuk membayar utang ke BCA dan BTPN.