Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bergerak Sideways, Dollar Cost Averanging (DCA) Jadi Strategi Tepat Koleksi Bitcoin

Pergerakan Bitcoin pada Selasa (15/8/2023) masih cenderung bergerak sideways alias mendatar Kondisi tersebut dinilai sebagai momen yang tepat koleksi bitcoin
Ilustrasi Bitcoin. Reuters
Ilustrasi Bitcoin. Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan Bitcoin pada Selasa (15/8/2023) masih cenderung bergerak sideways alias mendatar. 

Kondisi tersebut dinilai Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha sebagai momen yang tepat bagi investor untuk membeli Bitcoin di harga rendah. Sebab, pergerakan Bitcoin yang cenderung sideways terjadi karena permintaan dan penawaran sama-sama kuat. 

Hal ini dapat membuat harga aset menjadi stabil sehingga  tren pergerakan harga saham bergerak horizontal. 

Di sisi lain, Panji menilai bahwa investor dapat menerapkan strategi dollar cost averaging (DCA) kala pergerakan Bitcoin cenderung sideways. Strategi ini bahkan dianggap sebagai salah satu cara yang mudah bagi trader baru di dunia kripto. 

Strategi tersebut, ujarnya, akan sangat tepat untuk digunakan oleh trader pada kuartal III/2023. Hal ini karena secara historis sejak 2013, Bitcoin cenderung mengalami kenaikan harga yang lebih rendah sepanjang tahun. 

"Kuartal ketiga menjadi kuartal dengan kenaikan terendah secara rata-rata dari 2013 sampai 2022, naik secara rata-rata 8,30 persen. Paling rendah dibandingkan kuartal yang paling tinggi di kuartal keempat yaitu 92,04 persen," sambung Panji. 

Adapun strategi DCA merupakan pendekatan investasi di mana investor secara teratur membeli jumlah tetap dari suatu aset seperti saham ataupun kripto tanpa memperhatikan harga jual saat itu. 

Berdasarkan data The Block, Selasa (15/8/2023), pasangan BTC/USD bergerak di kisaran 28.900 dolar Amerika Serikat (AS) hingga 29.800 dolar AS. 

Adapun volatilitas Bitcoin mencapai level terendahnya sejak Desember 2018, di mana volatilitas harga bitcoin dalam 30 hari terakhir anjlok ke angka 15,5 persen.  

Menurut Panji, pergerakan Bitcoin yang cenderung mendatar tersebut akan menyebabkan aliran transaksi mengarah ke altcoin atau semua mata uang kripto selain Bitcoin. 

Hal ini terbukti dari terjadinya penguatan pada sebagian besar altcoin seperti Apecoin yang mencatat kenaikan sebesar 14,11 persen, Sushiswap yang naik 9,86 persen, hingga Solana yang tumbuh sekitar 8,52 persen dalam sepekan terakhir. 

"Investor bisa secara bertahap membeli Bitcoin pada harga-harga yang lebih rendah dan menyimpannya sebagai bagian dari strategi jangka panjang," terangnya dalam diskusi bersama media, Selasa (15/8/2023). 

Adapun beberapa data yang akan mempengaruhi harga Bitcoin, antara lain adalah The Fed atau FOMC meeting minutes akan menjadi perhatian pelaku pasar dan investor pekan ini, untuk mencari petunjuk bagaimana arah kebijakan selanjutnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper